PDAM Tirta Satria Banyumas Klaim Semua Pipa Lancar

Rabu 22-03-2017,11:46 WIB

Keluhan Masih Terjadi PURWOKERTO - PDAM Tirta Satria Banyumas mengklaim, pasca kerusakan pipa saluran air di beberapa bagian, saat ini sudah normal. Namun, apabila masih ada pelanggan yang mengeluhkan kelancaran air, diduga karena pipa kemasukan angin. MATI: Erni Nur Faida menunjukan kran air PDAM yang tidak mengalir Selasa (21/3) kemarin. Sejak Februari-Maret ini, air di Perumahan Tiara Permai 1 tidak lancar. (LEILY MEDIA/RADARMAS) "Kemungkinan masih masuk angin. Kalau pompa sudah normal semua. Paling nanti petugas teknisnya saya suruh ke sana, ngecek lagi. Kelihatannya itu tersumbat angin karena kosong, terus anginya masuk. Kalau anginnya belum dibuang ya airnya tidak nyampe. Penanganan nanti kita lakukan blow off pada titik-titik tertentu biar anginya keluar," kata Direktur Teknis PDAM Tirta Satria, Wipi Supriyanto saat dikonfirmasi terkait masih adanya keluhan dari masyarakat, Selasa (21/3). Menurutnya, secara keseluruhan untuk Instalasi Pengelolaan Air (IPA) di Gunung Tugel berangsur membaik. Keluhan dari pelanggan pun saat ini mulai berkurang. Namun demikian, masih ada beberapa PR yang harus segera diatasi, salah satunya terkait kondisi tanah di wilayah tersebut yang cukup labil. Sehingga terkadang mengganggu pipa saluran PDAM. Ia mencontohkan, di kawasan Gunung Tugel terdapat tanah amblas. Selain merusak jalan, tanah tersebut juga merusak pipa saluran air PDAM. "Jadi kalau sananya (tanahnya.red) turun, pipanya pun ikut turun. Dan itu bertahap setiap bulan turun lagi dalam beberapa bulan setelah diperbaiki juga turun lagi terus menerus seperti itu. Kalau kita mau bikin jembatan juga kurang efektif karena biayanya cukup tinggi dan tidak elok karena di tanah seperti itu ada jembatan," jelasnya. Kendala berikutnya, terkait kondisi kekeruhan air Sungai Serayu yang fluktuatif. Saat hujan, sungai tersebut sangat keruh dan banyak sampah. Sampah itu, kata dia, terkadang ikut masuk ke dalam pipa yang akhirnya bisa merusak pompa. Kejadian tersebut, menurutnya tidak hanya sekali dua kali, namun sering terjadi. "Ya kalau langsung ketahuan tersumbat, pas ada orang jaga langsung tahu mungkin bisa langsung diatasi, tetapi kalau tersumbatnya saat malam hari belum ada yang jaga, kan itu bisa merusak pompanya," ujarnya. Untuk mengatasi hal tersebut, lanjut dia, PDAM Tirta Satria dalam waktu dekat akan membuat bak pra sedimen atau bak kontrol di dekat intak (saluran masuknya air dari Sungai Serayu ke pipa.red). Dengan adanya bak tersebut, menurutnya lumpur yang terbawa air bisa diendapkan. "Nanti kita upayakan beli tanah lagi untuk pembuatan bak pra sedimen. Jadi nanti sebelum masuk ke ruangan itu sudah melalui proses pengendapan, sehingga tidak terlalu keruh. Nanti beli tanah lagi di sekitar intake kemudian kita bentuk kotak-kotak untuk bak kontrol untuk mengendapkan lumpur," katanya. Sementara itu, meski sudah diperbaiki, hingga Senin (20/30 kemarin, masih saja ada keluhan soal pelayanan air PDAm,yang masuk ke redaksi Radar Banyumas. Warga Perumahan Tiara Permai 1, Desa Karang Rau, Kecamatan Sokaraja, mengeluhkan air PDAM yang memang tidak pernah lancar. Bahkan sering tidak mengalir. Bahkan menurut Ketua RT 1 RW 5 Perumahan Tiara Permai 1, Erni Nur Faida sebenarnya ini keluhan lama. Menurutnya, sejak 2015 hingga 2016 saluran air dari PDAM tidak lancar mengalir. Pada akhir 2016, dibuat saluran baru, sehingga aliran air kembali lancar. "Tapi sejak Februari sampai Maret ini jadi tidak lancar lagi," katanya. Ditemui di rumahnya, Selasa (21/3), Erni menunjukan keran air yang tidak mengalir. Erni menuturkan, saat pagi masih mengalir tapi kecil. Mulai pukul 10.00, air sudah tidak mengalir. Bahkan seminggu yang lalu, Rabu (16/3) dan kamis (17/3), setiap pagi air tidak mengalir. Karena PDAm tidak bisa mencukupi kebutuhan air, menurut Erni, banyak warga yang kemudian berinisiatif membuat sumur. "Kurang lebih hampir lima puluh persen warga di sini berupaya membuat sumur. Jadi bisa ada persediaan air kalau dari PDAM tidak mengalir," tuturnya. Sayangnya menurut Erni, tidak semua air sumur di daerah tersebut airnya bagus. Warga lainya, juga sudah berusaha membuat bak penampungan. Mereka menampung air saat air PDAm mengalir. Karena air merupakan kebutuhan yang peting, ia mengharapkan agar ada upaya dari pihak terkait agar air lancar. "Tidak apa-apa alirannya tidak deras, yang penting tidak mati total. Karena selama ini saya menggunakan air PDAM untuk kebutuhan masak dan minum," ujar Erni. Keluhan senada disampaikan, warga Perumahan Teluk, Purwokerto, Purwoko. Purwoko menuturkan air PDAM yang hanya mengalir pada pukul 02.00 hingga 04.00 dini hari. Padahal jam tersebut merupakan waktu untuk istirahat. Sedangka di waktu untuk aktivitas, air tidak mengalir. Purwoko mengatakan, kejadian tersebut sudah lama dirasakan warga setempat, terutama di Jalan Mahoni bagian utara. Warga pun berinisiatif membuat penampungan air di dalam tanah. "Kemarin ada penambahan pralon jadi airnya agak sedikit lancar, kemungkinan karena sudah banyak yang pakai air jadi mengalirnya tidak lancar," katanya. Purwoko pun mengahrapkan ada solusi untuk permasalahan ini. Sebab menurutnya, dalam kehidupan tidak pernah terlepas dari kebutuhan air. (ely/why/acd)

Tags :
Kategori :

Terkait