BANYUMAS - Akibat hujan deras yang terjadi di sejumlah wilayah di Kabupaten Banyumas sejak beberapa pekan lalu, mengakibatkan pergerakan tanah di Desa Karangendep, Kecamatan Patikraja. Akibatnya, sejumlah rumah terancam longsor.
GOTONG ROYONG : Relawan bersama warga bergotong royong merelokasi rumah warga yang terancam tanah bergerak. (DIMAS PRABOWO/RADARMAS)
Salah satu warga terdampak, Suparno mengatakan, tanah bergerak terjadi sekitar pukul 00.00 WIB. Saat itu dia terbangun karena akan ke belakang. Saat menuju ruang tamu, dia melihat ada retakan dengan lebar 10 cm, panjang 9 meter.
"Karena kejadian itu, saya langsung melaporkan ke pihak desa," kata dia.
Komandan Tagana Banyumas Ady Chandra mengatakan, gerakan tanah terjadi di RT 7 RW 3 Grumbul Cilaku, Desa Karangendep. Gerakan tanah tidak terjadi serta merta, namun bertahap dan pelan-pelan. Sehingga mengakibatkan beberapa rumah terancam longsor.
"Tiga rumah yang sudah retak pada hari ini (kemarin, red) direlokasi ke lokasi yang lebih aman. Pemilik rumah yang direlokasi yakni Suparno (51) dengan jumlah keluarga tiga orang, Siam (27) dengan jumlah keluarga empat orang, dan Tarni (43) dengan jumlah keluarga tiga orang," jelasnya.
Selain rumah tiga warga tersebut, ada sekitar 37 rumah warga lainnya yang terdampak namun belum direlokasi. Menurutnya, 37 pemilik rumah meminta untuk segera direlokasi karena merasa terancam akan bencana longsor.
"Mereka meminta direlokasi dan transmigrasi untuk kenyamanan warga. Untuk sementara mereka masih tinggal di rumah masing-masing, hidup dengan ancaman longsoran. Apabila terjadi hujan yang sangat lebat, banyak warga yang khawatir terkena longsoran," ungkapnya.
Menurutnya, pihak desa sudah melaporkan kejadian ini ke Pemkab Banyumas. Hari ini, sudah diasessment oleh BPBD Kabupaten Banyumas. Sampai informasi ini dilaporkan, baru dua rumah yang bisa didirikan berkat kerjasama warga dan relawan.
"Relokasi dilakukan oleh Tagana Banyumas, Pramuka Peduli Kwarcab Banyumas dan warga masyarakat sekitar," ujarnya. (why/sus)