Daop 5 Purwokerto Jalin Silaturahmi Dengan Radar Banyumas

Jumat 28-10-2016,14:36 WIB

PURWOKERTO - Pegawai PT KAI dari jajaran manajemen Daop 5 Purwokerto mengunjungi Kantor Radar Banyumas, Kamis (27/10). Media visit diinisiasi oleh Humas Daop 5 Purwokerto sebagai sarana untuk mempererat hubungan dan menjalin silaturahmi dengan awak media. Dalam kunjungannya, rombongan ditemui oleh Wakil General Manager Radar Banyumas Hary Agus Triono, Pemimpin Redaksi Yudhis Fajar Kurniawan, dan jajaran karyawan Radar Banyumas. Manajer Humas Daop 5 Purwokerto Ixfan Hendriwintoko mengatakan, kegiatan ini untuk menjalin silaturahmi dengan media karena PT KAI dekat dengan media. "Selain itu juga untuk menjalin komunikasi yang baik. Tujuannya agar kedepan PT KAI dan media saling memberikan informasi yang berimbang dan objektif," katanya. Selain untuk menyambung tali silaturahmi, kegiatan media visit ini juga untuk mengetahui cara kerja di dunia media. Serta perkembangan media khususnya media cetak seiring berkembangnya gadget saat ini, yang dimungkinkan lebih mudah untuk mengakses berita-berita online. Sementara Wakil General Manager Radar Banyumas Hary Agus Triono mengatakan, perkembangan gadget dinilai tidak terlalu berpengaruh terhadap media cetak. Sebab selama ini, banyak masyarakat yang memanfaatkan gadget hanya untuk mengakses media sosial seperti Facebook, Whatsapp, dan BBM. Tetapi tidak banyak orang yang mengakses berita online melalui gadget. "Kalau gadget itu arahnya lebih kepada media sosial. Coba ada tidak yang membaca berita online lewat gadget? Mainnya pasti Facebook, Whatsapp, BBM. Tapi kemudian sengaja tiap hari buka online baca berita, saya yakin tidak," ungkapnya. Menurutnya, justru adanya perkembangan gadget saat ini mampu mendukung pertumbuhan koran. "Orang jadi penasaran ketika muncul di Facebook. Misalnya ada kecelakan di daerah, tapi kelanjutannya pasti ingin membaca koran. Misalnya ada kejadian ramai di Sokaraja, besok korannya pasti ditunggu orang," ujarnya. Pemimpin Redaksi Yudhis Fajar Kurniawan menambahkan, yang menjadi tantangan terbesar saat ini justru menciptakan budaya membaca kepada generasi muda. "Mungkin umur seperti kita kalau membaca sudah menjadi tradisi. Kalau belum baca koran rasanya belum mantep. Tetapi sekarang generasi muda kita yang sudah biasa gaulnya dengan gadget, itu tantangan kami. "Untuk itu kami masuk kesana mengajak untuk budaya baca tetap tinggi. Kami ada program Zetizen, Ekspresi, Radar Banyumas goes to school biar adik-adik kami yang di sekolah mulai suka membaca," terangnya. (why/sus)

Tags :
Kategori :

Terkait