PURWOKERTO - Sebanyak 2.500 peserta mengikuti pawai ta'aruf yang digelar Pemkab Banyumas, Sabtu (1/10) malam lalu. Meski sempat diguyur hujan sejak siang hari, terntara tidak mempengaruhi perayaan yang digelar untuk menyambut Tahun Baru 1438 Hijriah tersebut.
Kabag Kesra Setda Kabupaten Banyumas, Fatikul Ikhsan mengatakan, pawai ta'aruf yang dilaksanakan merupakan salah satu rangkaian acara yang sudah direncanakan sejak awal.
Pawai diawali pembacaan situs duror di alun-alun Purwokerto yang dibawakan oleh Grup Al Unsi Tamamah dari Tipar Rawalo serta pembacaan doa akhir tahun oleh Drs H Sutrisno Usman dari MUI.
"Seluruh rangkaian kegiatan ini merupakan perwujudan rasa syukur kepada Allah SWT. Juga sebagai sarana untuk intropeksi dan mawas diri, termasuk sebagai sarana silaturahmi antarsesama umat Islam di Banyumas," jelasnya.
Selain itu, juga ada prosesi penabuhan bedug sebagai tanpa pelepasan tahun 1437 H oleh Bupati Banyumas, Ketua DPRD, dan jajaran Forkompinda.
Pawai ta'aruf dilaksanakan pasca sholat maghrib berjamaah di Pendopo Si Panji dan pembacaan doa awal tahun yang dipimpin oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Banyumas, Drs H Bambang Sucipto.
Juga ada tasyakuran dengan memakan tumpeng bersama-sama. Bupati Banyumas, Achmad Husein mengungkapkan, perayaan tahun baru Islam seharusnya lebih ramai dari perayaan tahun baru 1 Januari.
Karena momen merupakan perayaan tahun barunya umat Islam yang mengandung banyak makna. Dia mengakui, semakin tahun perayaan tahun baru Islam di Banyumas semakin ramai jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
,
Husein mengaku sudah meminta pertimbangan kepada para pemuka agama, khususnya untuk menggunakan kembang api sebagai penanda pergantian tahun seperti perayaan pergantian tahun pada umumnya.
Namun menurutnya tahun baru Islam berbeda dengan tahun baru Masehi. Tahun baru Islam harus diisi dengan doa-doa dan sholawat kepada Allah SWT.
"Kalau kembang api kan hanya dari bawah ke atas, lalu turun lagi. Sedangkan doa dan sholawat harapannya bisa terus naik dan sampai ke tempat tertinggi yaitu Allah SWT. Melalui doa dan sholawat tersebut kita minta diberi petunjuk dan bimbingan agar dapat terus mendapatkan keselamatan dan kesuksesan pada tahun yang akan datang," tegasnya.
Berdasarkan pantauan Radarmas kemarin, meski jalanan di wilayah perkotaan mas basah dan sesekali gerimis, namun tidak menyurutkan animo ratusan warga yang hendak melihat langsung kemeriahan pawai ta'aruf tersebut.
Tidak hanya itu, suasana akhir pekan juga menambah riuh pawai ta'aruf keliling Purwokerto tersebut. Meski tanpa kembang api, gemerlap cahaya obor dan sholawat yang dikumandangkan sepanjang jalan kota, nampaknya tetap memberikan kesan berbeda kepada masyarakat yang datang menyaksikan.
Adapun rute yang dilalui pawai ta'aruf meliputi Jalan Jenderal Soedirman, Jalan Merdeka, Jalan Gatot Subroto, Jalan Masjid, hingga tiba kembali di Alun-alun Purwokerto.
Sedangkan para peserta pawai berasal dari santriwan/santriwati Taman Pendidikan Al Qur’an dan Madrasah Diniyah, siswa/siswi MI, MTs, MA, serta organisai keagamaan Islam di Kabupaten Banyumas.(bay)