Lingkungan Tenang dan Nyaman Jadi Idaman, Bisnis Perumahan Terus Tumbuh

Kamis 25-08-2016,09:53 WIB

PURWOKERTO- Bisnis properti di Purwokerto terus tumbuh. Terutama bisnis perumahan yang dipastikan akan tetap memilki masa depan cerah. Tapi, bagaimana, perumahan yang menjadi idaman? Ternyata, konsumen tetap mendambakan kenyamanan saat harus menetukan rumah idaman. Tidak harus di pusat kota, yang penting akses transportasi juga mudah. Erlina Ratnasari saat harus memilih tempat tinggal, justru tidak memilih di pinggir jalan utama. Erlina lebih memilih tempat tinggal menjorok ke dalam. "Kalau di pinggir jalan raya, kurang nyaman. Bising karena lebih banyak kendaraan yang lewat," ujar wanita yang bekerja di salah satu bank di Purwokerto itu. Alasan lain, Erlina mengaku berpikir untuk jangka panjang juga. Karena menurutnya, tempat tinggal memang benar-benar harus membuat betah. Senada dengan Erlina, Dika, seorang karyawan swasta, juga menginginkan perumahan yang tidak berada di pinggir jalan raya. Meski begitu, fasilitas yang tetap memenuhi standar sebuah perumahan. "Walaupun ke dalam, tapi sarana transportasinya tidak sulit dan terjangkau ke beberpa tempat pelayanan umum," kata Dika. Selain itu, warga Purwokerto lainnya, Nurkholis menuturkan, dirinya juga memilih tempat tinggal yang berada tidak di pinggir jalan raya. Sementara untuk urusan model, minimalis lebih disukai karena memudahkan perawatan. "Kalau fasilitas yang penting keamanannya terjamin dan dapat terpantau warganya," tutur Nurkholis. Sementara itu, optimisme ditunjukan pengusaha properti Purwokerto. Ketua Real Estate Indonesia (REI) Komisariat Wilayah (Komwil) Banyumas, Hartono memastikan pasar properti di Purwokerto masih terbuka lebar. Tidak hanya untuk investasi, tapi memang karena banyak yang mencari tempat tinggal. Pada umumnya adalah pasangan muda. Sehingga rumah tipe kecil, dengan harga terjangku masih banyak diminati, seperti tipe 36. "Karena banyak yang mencari tempat tinggal baru," ujarnya. Sementara, untuk model rumahnya, menurut Hartono, masyarakat tidak begitu mempermasalahkan, antara model minimalis atau mediterania. Sebab, kebanyak masyarakat yang mencari rumah saat ini, bertujuan untuk ditinggali. "Kalau model rumah juga tergantung jaman. Sekarang juga merupakan masa peralihan dari minimalis ke mediterania, dan masyarakat kalau mencari rumah yang lebih penting melihat lokasinya," tutur Hartono. Meskipun banyaknya permintaan, menurut Hartono, pengembang perumahan tidak lantas dapat segera menyediakannya. Prosedur pembangunan perumahan dinilai juga cukup ketat. "Kan harus survei lokasi, apakah tata ruangnya menjanjikan atau cocok tidaknya dibangun pemukiman," terang Hartono.(ely/acd)

Tags :
Kategori :

Terkait