PURWOKERTO - PHRI Banyumas bakal memgfasilitasi proses sertifikasi seluruh hotel yang ada di Banyumas. Rencananya, akhir tahun 2016 mendatang, seluruh hotel sudah mendapat sertifikasi. Sertifikasi tersebut selain menunjang prestasi Banyumas, terutama untuk penyetaraan pelayanan. Sehingga tahun 2017 sudah bisa beroperasi sesuai dengan standarisasi yang ditetapkan pemerintah.
Sekretaris PHRI Banyumas, Is Heru mengatakan ada beberapa poin yang harus ditekankan, yaitu penguatan kepengurusan dan kualitas pelayanan, baik hotel dan restoran. Untuk mencapai itu, harus ada sertifikasi baik dari pengelolaan hotel dan restoran, hingga sumber daya manusianya.
Menurutnya, proses fasilitasi itu sudah dimulai sejak 2015 lalu. Dan sekarang masih terus digenjot dan didorong. Sehingga 2017 semua sudah bersertifikasi. "Kendala utama adalah anggaran atau pembiayaan sertifikasi yang dinilai tidak sedikit. Sehingga memang membutuhkan waktu," jelasnya.
Menurutnya, berdasarkan sertifikasi tersebut nantinya akan lebih jelas, khususnya berkaitan dengan standar hotel baik berbintang maupun hotel non bintang. Pasalnya, ada beberapa hotel yang seharusnya sudah berbintang, tetapi tetap dikategorikan hotel non bintang.
"Dari sertifikasi tersebut nantinya kan jelas, mana yang harusnya bintang, mana yang non bintang. Jadi pelayanannya juga harus disesuaikan, termasuk tarifnya," tegasnya. Terkait hal itu, PHRI bakal menggandeng semua pihak yang terlibat, baik dari unsur pemerintah maupun swasta.
Menurutnya, untuk pelatihan kompetensi, sejauh ini sudah dilakukan dua kali pada tahun lalu. Sedangkan untuk tahun ini rencananya bakal digelar sebanyak empat kali. Sertifikasi ini, menurutnya memang sangat diperlukan, kalau perlu dipaksakan kepada setiap pengusaha hotel. Pasalnya, berdasarkan data yang ada Kabupaten Banyumas memiliki angka kunjungan tertinggi ketiga setelah Semarang dan Solo dari seluruh kabupaten/kota yang ada di Jawa Tengah.(bay/acd)