Pembangunan Taman Botani Baturraden Tidak Jelas

Rabu 03-08-2016,10:38 WIB

PURWOKERTO-Rencana pembangunan Taman Botani, Baturraden hingga Selasa (2/8) kemarin, masih belum jelas. Penyebabnya, pembangunan akses jalan menuju ke taman juga belum tergarap. Kepala UPT Taman Botani Baturraden Djoko Hariyanto mengungkapkan, lantaran pengerjaan akses jalan yang tidak kunjung digarap, DED yang sudah dibuat tidak bisa terlaksana. Pengerjaan akses jalan merupakan wewenang Pemprov Jateng. Sementara dari Pemprov Jateng juga belum memberikan kepastian. MELINTAS: Mobil wisatawan melintas di area wisata Baturraden "Sampai dengan sekarang kegiatan pekerjaan untuk Taman Botani Baturraden masih belum ada perkembangan,"ujarnya kepada Radarmas. Padahal pengerjaan Taman Botani berdasarkan DED sebenarnya termasuk kegiatan kecil. Dana yang dianggarkan DED, taman hanya Rp 20 juta saja. Menurut Djoko Hariyanto, sebenarnya anggaran tersebut hanya untuk perbaikan tamayang sudah ada. "Jadi itu untuk memperbaiki taman dan habitat dari taman yang ada disana," tutur dia. Meskipun sudah dianggarkan dalam APBD 2016, namun karena tidak digarapnya kases jalan, anggaran juga tidak bisa digunakan. Karena saat ini sudah memasuki bulan Agustus, menurut Djoko Hariyanto, meskipun dicairkan, pengerjaan juga tidak akan terkejar. "Pekerjaan akses jalan ini memang sangat vital sekali," keluhnya. Selain karena, tidak adanya akses jalan, Menurut Djoko Hariyabto, saat ini Taman Botani juga semakin tidak jelas fungsinya. Sebab tidak jauh dari taman, sudah berdiri Kebun Raya Baturraden yang fungsinya sama yakni sebagai taman wisata pendidikan. Kebun tersebut letaknya juga berdekatan bahkan sebelah taman. "Kita tidak bisa berbuat apa-apa karena kebun tersebut wewenangnya langsung ke Pemprov Jateng,"imbuh Djoko. Pembangunan Taman Botani sebenarnya sudah direncana sejak 2003. Penkerjaan tersebut dilakukan untuk berbagai perbaikan tanaman di sana. Taman botani sejatinya sudah dibangun sejak 1985. Tahun 2008 juga pernah diajukan anggaran perbaikan beberapa bangunan. Tahun itu juga dilakukan revitalisasi secara bertahap oleh Pemkab Banyumas dengan menggandeng Universitas Jenderal Soedirman. Saat itu, telah dianggarkan Rp 30 juta.(rez/acd)

Tags :
Kategori :

Terkait