PURWOKERTO - Pembangunan fisik rumah potong hewan (RPH) Tambaksari bakal dimulai Agustus. Saat ini pembangunan masih menunggu proses lelang.
"Kita upayakan Agustus sudah mulai kontrak, sehingga bisa langsung direalisasikan," ujar Kepala Dinas Peternakkan dan Perikanan (Dinnakkan) Kabupaten Banyumas Widarso, kemarin.
TUNGGU LELANG: RPH Tambaksari masih dalam proses pembangunan
Proses pembangunan RPH Tambaksari pada tahun 2016 sudah masuk pembangunan tahap ketiga. Pembangunan sempat tertunda sejak April 2016 lalu karena ada perubahan DED. Widarso mengatakan, sampai saat ini masih optimis dapat menyelesaikan pembangunan RPH tahap III. Pasalnya, untuk pembangunan tahun ini hanya difokuskan pada kelengkapan fasilitas yang ada di RPH, seperti tembok keliling di bagian belakang RPH, rumah kompos untuk limbah padat, serta pavingisasi untuk akses keluar masuk kendaraan pengangkut hewan ternak.
"Rencana awal pembangunan memang ditarget mulai Juni lalu, namun pasca perubahan desain, kita masih harus menunggu koreksi dari DCKKTR terlebih dahulu," imbuhnya.
Namun dia menegaskan, pembangunan RPH tahap III tidak akan mengganggu proses operasional pemotongan hewan yang saat ini sudah berjalan. Untuk operasional di RPH, baru melakukan pemotongan hewan seperti sapi dan kambing. Sedangkan untuk ternak babi, operasionalnya masih dilakukan di RPH Mersi.
"Operasional di RPH sudah berjalan cukup baik. Namun kita masih terus berusaha menarik investor atau masyarakat untuk melakukan pemotongan hewan di RPH. Hal itu agar pengawasan bisa dilakukan lebih mudah, terutama untuk menjaga kualitas daging di pasaran," tegas Widarso.
Berdasarkan rencana awal, masih ada dua tahap lagi untuk menyempurnakan bangunan RPH Tambaksari. Untuk alokasi anggaran untuk pembangunan RPH tahap III ini, Pemkab Banyumas mengalokasikan anggaran sekitar Rp 1,5 miliar yang berasal dari DAK luncuran tahun 2015, serta DAK tahun 2016. (bay/sus)