Aksi Demo Koalisi Benteng Nusantara (KBN) Banyumas: Bakar Teroris sampai Bandar Narkoba

Rabu 20-07-2016,07:23 WIB

PURWOKERTO - Ratusan massa berbagai ormas yang tergabung dalam Koalisi Benteng Nusantara (KBN) Banyumas menggelar aksi di Alun-alun Purwokerto, Selasa (19/7). Massa aksi sempat membakar patung yang menggambarkan sosok teroris, koruptor, radikalis, dan juga bandar narkoba. Ormas yang tergabung di KBN diantaranya Pemuda Pancasila (PP), Laskar Merah Putih (LMP), Banser, Kokam, Gebrak RI, Pijar dan sejumlah elemen lain. Sebagai puncak aksi, dilakukan penandatanganan kesepakatan tekad bersama yang diawali oleh Kapolres Banyumas, AKBP Gidion Arief Setiawan. Dalam aksi tersebut, Widianingrum yang ditunjuk untuk membacakan pernyataan sikap KBN mengatakan, radikalisme, terorisme, peredaran narkoba dan korupsi telah menyentuh dan merongrong sendi-sendi kehidupan. "Kami Koalisi Benteng Nusatara Kabupaten Banyumas menyatakan perang terhadap setiap tindakan radikalisme, terorisme, peredaran narkoba dan korupsi," serunya. KBN menyerukan agar untuk memperkuat dan menjaga nilai-nilai luhur Pancasila dan budaya bangsa sebagai landasan kehidupan dan kebangsaan kita. "Kami juga berpesan agar seluruh masyarakat tidak takut dan bersama-sama melawan empat hal dengan membangun kesiagaan, kewaspadaan serta sinergitas dengan seluruh komponen bangsa," ujar dia. Ketua PP MPC Banyumas, Yudho F Sudiro mengungkapkan, saat ini KBN sering menyoroti berbagai macam kasus korupsi khususnya di Banyumas. Namun sekarang ini pihaknya belum menemukan adanya indikasi kasus korupsi yang terbilang baru. "Koalisi Benteng Nusantara itu kan terdiri dari berbagai ormas salah satunya Gebrak RI, mereka aktif dalam menyoroti permasalahan korupsi di Banyumas. Kita saat ini mengikuti saja, tidak mengintervensi penegak hukum," kata dia. Kapolres Banyumas, AKBP Gidion Arief Setiawan yang hadir dalam kegiatan tersebut juga menyatakan rasa terimakasihnya kepada KBN karena memberikan motivasi dan dukungan terhadap petugas hukum. "Saya sepakat jangan diberikan sejengkal tanah atau kesempatan bagi para pelaku terorisme, narkoba di negara kita. Jangan pernah mau bergabung dalam empat hal tersebut," ujarnya. Gidion berpesan agar masyarakat tidak terpengaruh dengan empat komponen tersebut. "Upaya yang harus dilakukan, yang pertama pahami resiko, kedua tidak berada di dalamnya atau menjauhi segala bentuk-bentik yang dicurigai, ketiga bersatu kita bisa," himbaunya. (why)

Tags :
Kategori :

Terkait