PURWOKERTO - Jalan Gunung Tugel kembali mengalami keretakan di sekitar Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Retakan yang terjadi disebabkan turunnya tanah di sisi jalan, sehingga membuat keretakan aspal.
Dari pantauan Radarmas kemarin, lebar retakan yang terjadi sekitar 10-15 cm dengan panjang mencapai 3-4 meter. Sedangkan posisi retakan terlihat melintang. Keretakan sebelumnya sudah dilakukan penambalan oleh Dinas SDABM beberapa waktu lalu.
Salah seorang warga, Dimas mengatakan, kondisi retakan kemungkinan karena tanah yang turun akibat beban kendaraan selama arus mudik dan balik Lebaran kemarin. Belum lagi ditambah dengan arus lalu lintas lokal.
"Retaknya memang belum besar. Namun kalau dibiarkan bisa melebar bahkan dikhawatirkan ambles," katanya.
Warga lain, Deni berharap pemerintah dapat segera melakukan penanganan pada retakan. Dengan cuaca tidak menentu bisa membahayakan. "Sekarang cuacanya tidak tentu. Sebentar panas namun tiba-tiba hujan deras. Takutnya kejadian ambles seperti tahun lalu terulang lagi," katanya.
Sementara itu, Satker PPK Bina Marga Wilayah Banyumas Suprapto menjelaskan, meski status Jalan Gunung Tugel sudah berganti menjadi jalan provinsi. Namun untuk pemeliharaan jalan tahun ini masih menjadi kewenangan Pemkab.
"Sekarang masih ikut pemkab pemeliharaannya. Tahun depan, pemeliharaannya baru ikut provinsi," ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (SDABM) Kabupaten Banyumas Irawadi mengatakan, bila terjadi keretakan atau kerusakan di Jalan Gunung Tugel, pihaknya siap melakukan pemeliharaan dan penambalan. Namun akan tetap melakukan pengecekan kondisi di lapangan terlebih dahulu.
"Jika memang retak harus segera ditutup, sehingga air hujan tidak merusak talud bahu jalan," ujarnya. (bay/sus)