PURWOKERTO - Masuk pekan pertama pasca lebaran, sejumlah harga komoditas kebutuhan pokok masyarakat masih cukup tinggi. Hal ini disebabkan keterlambatan distribusi dan stok.
Dari pantauan Radarmas di sejumlah pasar tradisional di Purwokerto pada Selasa (12/7), harga beberapa komoditas sudah tinggi sebelum lebaran.
Salah satu pedagang cabai di Pasar Wage, Said mengatakan, harga cabai masih tinggi jika dibandingkan pertengahan bulan Juni lalu. Menurutnya, saat ini harga cabai merah besar keriting Rp 28 ribu per kilogramnya. Sedangkan harga cabai merah besar biasa tetap Rp 25 ribu per kilogram. Untuk cabai rawit hijau harganya Rp 26 ribu per kilogram.
"Yang naik banget malah cabai rawit merah. Sekarang Rp 34 ribu per kilogramnya," ujarnya.
Menurutnya, kenaikan harga karena kurangnya stok barang yang ada di pasaran. Sehingga pedagang juga menaikkan harga. Tidak hanya itu, proses distribusi barang juga menjadi penyebab mahalnya harga cabai.
"Sekarang masih macet, jadi kadang distribusinya terlambat. Bahkan ada cabai yang busuk atau layu karena terlalu lama di jalan," jelasnya.
Tidak hanya cabai, harga bawang juga semakin tinggi khususnya bawang merah. Salah satu penjual bawang di Pasar Manis, Ratih mengatakan, sampai saat ini harga bawang merah Rp 43 ribu per kilogramnya. Padahal sebelum lebaran, harga bawang merah sempat turun hingga Rp 37 ribu sampai Rp 38 ribu per kilogramnya.
"Bawang putih juga masih tinggi sekitar Rp 39 ribu sampai Rp 40 ribu per kilogramnya. Biasanya momen habis lebaran memang masih mahal, soalnya stok barang terbatas. Apalagi di daerah Brebes masih macet, padahal kebanyakan kiriman bawang dari sana," tegasnya.
Sementara beberapa komoditas seperti gula pasir masih cukup tinggi sejak awal ramadan. Saat ini harga gula pasir Rp 16.500 sampai Rp 17 ribu per kilogramnya. Telur ayam ras saat ini harganya Rp 21 ribu per kilogramnya. (bay/sus)