PURWOKERTO - Timbunan material pembangunan drainase di Jalan Gerilya dikeluhkan masyarakat. Pasalnya, material menutup sebagian badan jalan sehingga membuat jalan semakin sempit.
Salah satu warga, Irvan mengatakan, kondisi tersebut cukup membahayakan. Apalagi kepadatan lalu lintas di jalur tersebut mulai mengalami peningkatan. "Jalannya jadi sempit, terus kondisi aspalnya juga bergelombang. Jadi bahaya untuk kendaraan roda dua. Belum lagi kalau hujan, materialnya bikin jalanan licin," keluhnya.
Dia berharap material bisa disingkirkan sebelum arus balik. Karena untuk saat ini sisi Selatan jalan masih belum terlalu ramai, karena kebanyakan kendaraan melintas di jalur sisi Utara (dari Jakarta, red).
"Takutnya nanti akan tambah macet lagi, apalagi dekat dengan perempatan menuju terminal sehingga pasti banyak bus yang lewat," tegasnya.
Kasi Air Bersih dan Penyehatan Lingkungan Dinas Cipta Karya Kebersihan dan Tata Ruang (DCKKTR) Kabupaten Banyumas Widodo Sugiri mengaku sudah berkoordinasi dengan pekerja. "Kita sudah melakukan koordinasi agar material tidak menutup jalan. Bahkan di beberapa titik sudah dipasang pita sebagai tanda," katanya.
Menurutnya, pengelolaan material diharapkan dapat meminimalisir gangguan yang mungkin ditimbulkan saat hujan karena sebagian besar pekerjaan drainase saat ini masih dalam proses penggalian.
"Dikhawatirkan timbunan material yang ada di sisi jalan terbawa aliran air sampai ke jalan, sehingga menyebabkan gangguan. Atau mungkin menghambat pekerjaan karena material terbawa air masuk ke dalam galian," jelasnya.
Lebih lanjut, untuk pekerjaan drainase di wilayah tersebut berhenti sementara karena terbentur libur lebaran dan arus mudik dan balik. "Namun kita akan mulai lagi paska lebaran, terutama saat kondisi jalan sudah mulai lengang," imbuh Sugiri. (bay/sus)