PURWOKERTO - Bertambahnya kenaikan tunjangan perumahan yang disetujui Bupati Banyumas Ir Achmad Husein akan langsung dirasakan pimpinan dan anggota DPRD Banyumas saat lebaran nanti.
Sekretaris Dewan (Sekwan) Srie Yono mengatakan, kenaikan tiap anggota dewan berbeda-beda. Jumlahnya disesuaikan dengan posisi dan jabatan yang dipegangnya. "Perbedaan angka didasarkan dengan besar kecilnya rumah, karena setiap jabatan berbeda. Untuk ketua Rp 10,5 juta sebelumnya Rp 7,5 juta, wakil ketua Rp 9,5 juta dari sebelumnya Rp 7 juta, dan untuk anggota Rp 8,5 juta dari sebelumnya Rp 6 juta," kata dia saat ditemui di ruangannya, Rabu (1/6).
"Kalau semua dibuatkan rumah, maka uang dikeluarkan mencapai miliaran. Untuk itu disepakati ada kenaikan tunjangan perumahan. Pemberian tunjangan tersebut diberikan bersama dengan gaji dewan setiap bulan," ujarnya.
Adanya penambahan tunjangan tersebut, otomatis pendapatan anggota DPRD Kabupaten Banyumas terjadi penambahan. Jika sebelumnya penghasilan meliputi gaji dan tunjangan Ketua Dewan sebesar Rp 18 juta, saat ini menjadi Rp 21 juta. Sementara wakil ketua dari sebelumnya Rp 16 juta menjadi Rp 18,5 juta. Sedangkan penghasilan anggota dewan dari Rp 14 juta menjadi 16,5 juta."Untuk wakil ketua dan anggota dewan naik sebesar Rp 2,5 juta. Sedangkan untuk ketua dewan naik sebesar Rp 3 juta," katanya.
Kasubag Keuangan dan Bina Program DPRD Banyumas, Hardini merinci, besaran penghasilan anggota dewan terdiri dari gaji pokok dan tunjangan-tunjangan. Antara lain gaji pokok atau representasi, tunjangan komunikasi intensive, tunjangan keluarga, tunjangan beras dan tunjangan perumahan.
"Untuk gaji pokok, baik anggota maupun ketua semua sama yakni Rp 2,1 juta. Untuk tunjangan komunikasi besarannya tiga kali dari gaji pokok, tunjangan keluarga sebesar 5 persen dari gaji pokok, untuk tunjangan beras tiap orang menerima 10 kg. Jika dalam satu keluarga ada empat orang, maka menerima 40 kg, dan tunjangan perumahan," tambahnya. (why/acd)