PURWOKERTO - Septiadi Hutomo Pambudi (28), tengah bersiap-siap. Siang itu ia kenakan kaos hitam, dipadukan dengan bawahan kain batik Karimunjawa. Tampilannya itu unik sekaligus keren.
Ya, dia memang punya misi. Mengenalkan batik Karimun Jawa ke kawula muda. Misi itu ia wujudkan dalam bentuk pameran kolaborasi antara Batik Karimunjawa, Sepertinya Cukil, Rumah Batik R, Bekja Studio, dan Mamade Handmade.
Pameran tersebut mengangkat tema 'PUNTEN' Pameran Karya Tangan Muda-mudi Kreatif, Minggu (29/5) di Allstar Coffe Indonesia.
Soal pameran kolaborasi ia sebut, sudah lama ia rencanakan. Rencana itu disambut baik rekan-rekannya yang juga aktif berkesenian.
"Kita persiapan dua bulan, kita pameran dari mulai jam 10.00 sampai 22.00," kata salah satu inisiator pameran Septiadi Hutomo.
Ada beragam karya tangan yang dipamerkan. Mulai dari batik Karimunjawa, makrame, seni lukis di media kain, sablon cukil, produk tye dye. Barang yang dipamerkan ia sebut juga bisa dibeli.
"Kalau kain batik Karimunjawa itu Rp 200 ribu, kalau kimono Rp 300 ribu," ujarnya.
Uniknya semua pengisi stand pameran mengenakan kain batik. Pun dengan pengunjungnya, ada yang ikut berkain juga.
https://radarbanyumas.co.id/kerajinan-bambu-maos-lolos-ekspor-amerika/
"Harapannya anak-anak muda bisa cinta budaya batik. Dan berharap pameran ini tidak berhenti sampai disini, kalau bisa bikin event yang lebih besar lagi," ucapnya.
Selain pameran karya tangan, malam harinya masih ada acara live music. (aam).