Para pengunjuk rasa berkumpul di depan Lincoln Memorial di Washington, 23 Januari 2022/Net
Ribuan demonstran anti perintah wajib vaksin Covid-19 memenuhi jalanan Washington DC pada Minggu (23/1) waktu setempat.
Para pengunjuk rasa berbaris dari Monumen Washington ke Lincoln Memorial sambil meneriakkan slogan-slogan anti vaksin seperti "Tubuhku, pilihanku," "Tidak ada mandat," dan "Kami rakyat tidak akan mematuhinya".
AFP melaporkan, acara tersebut menampilkan sejumlah pembicara terkemuka, termasuk mantan pejabat kesehatan pemerintahan Trump Dr Paul Alexander dan peneliti vaksin mRNA Dr. Robert Malone, serta setidaknya sepuluh dokter lainnya.
Juga ada tokoh lain termasuk Robert F. Kennedy Jr. - keponakan dari Presiden AS ke-35 John F. Kennedy sekaligus putra jaksa agung Robert F. Kennedy yang dibunuh.
Di situs webnya, 'Defeat the Mandates' menyerukan agar pihak berwenang dan bisnis untuk "menghentikan pemecatan massal" dan mengklarifikasi pekerja berdasarkan status vaksinasi.
https://radarbanyumas.co.id/lansia-penolak-vaksin-tak-ada-ampun-denda-rp-816-ribu-mulai-senin-pekan-depan/
Sementara "The Mandates Are Not American”, penyelenggara demo menyatakan bahwa mereka menginginkan kebebasan, termasuk bebas bergerak tanpa vaksin.
“Kami Ingin Bebas. Bebas untuk bekerja. Bebas bepergian. Bebas untuk belajar. Bebas untuk bertanya. Bebas untuk berbicara. Bebas berdoa, dan bebas untuk mengatakan tidak," kata mereka. (*/rmol/ttg)