Dari Kutabawa Purbalingga, Buncis Jenis Kenya Diekspor dan Beredar di Singapura, Permintaan Capai 750 Kg Per H

Senin 23-08-2021,10:00 WIB

PANEN: Menteri Teten Masduki dan Bupati saat panen buncis di Kutabawa, Sabtu (21/8). AMARULLAH/RADARMAS PURBALINGGA - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengunjungi Kabupaten Purbalingga, untuk meninjau musim petik komoditas buncis jenis lokal dan Kenya yang akan diekspor ke Singapura di Desa Kutabawa, Kecamatan Karangreja. Sekaligus meresmikan Pasar Tani milik koperasi, Tani Bangga Store di Desa Gemuruh, Kecamatan Padamara, Sabtu (21/8). https://radarbanyumas.co.id/mantan-kades-klirong-sukses-budidayakan-melon-di-lahan-berpasir/ Saat kunjungan, Teten menekankan bisnis bagi petani kecil untuk membangun corporate farming. Corporate farming yakni kegiatan penggabungan lahan usaha tani untuk dikelola secara bersama-sama petani dan terpadu di dalam satu manajemen. Sistem ini dapat dijadikan sebagai suatu solusi dalam mengatasi berbagai permasalahan yang dihadapi petani saat ini. Dia menjelaskan, bisnis model yang dibangun yakni koperasi yang menggarap dari hulu hingga hilir pertanian. Artinya koperasi bekerjasama dengan perusahaan offtaker (pengambil alih) komoditi pertanian untuk menjamin permintaan pasar, sekaligus melakukan pendampingan petani dalam membudidayakan produk komoditi sesuai standar permintaan. “Sehingga petani tidak lagi memikirkan kemana harus menjual. Dengan bisnis model ini jadi koperasi akan mengerahkan petaninya menanam apa yang disesuaikan dengan permintaan pasar,” katanya. Kini Kabupaten Purbalingga memiliki Koperasi Max Yasa Purbalingga yang telah bekerjasama dengan 500 petani kecil, untuk mencukupi permintaan ekspor 750 kilogram buncis Kenya per hari secara konsisten ke Singapura. Menurutnya, dibutuhkan local hero untuk mewujudkan koperasi tersebut. Sedangkan Kemenkop UKM akan memperkuat pembiayaan pada koperasinya. “Nggak cukup kita hanya memberikan subsidi pupuk, subsidi bibit, nggak cukup. Ini perlu kita bangunkan bisnis model,” ungkapnya. Menurut menteri, sektor pertanian adalah sektor paling potensial untuk digarap. Terbukti sektor pertanian di Indonesia tahun 2020 justru tumbuh 12 persen di tengah pertumbuhan ekonomi Indonesia yang turun akibat Pandemi Covid-19. Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi SE BEcon MM menjelaskan, Pemkab Purbalingga juga memiliki BUMD yakni Perumda Puspahastama yang memungkinkan bisa menjadi perusahaan offtaker produk hasil pertanian di Purbalingga. Bupati berkomitmen, bisnis model yang dianut Koperasi Max Yasa tidak hanya diaplikasikan di sektor pertanian, tapi juga akan coba diaplikasikan ke sektor-sektor yang lain. (amr)

Tags :
Kategori :

Terkait