Riyana Khastury, Korban Pemukulan oleh Satpol PP Gowa
GOWA – Hari ini, Rabu (18/8/2021) penyidik Satuan Reskrim Polres Gowa bakal membawa pasangan suami istri, Nur Halim dan Riyana ke RS Bhayangkara untuk menjalani tes USG. Hal itu untuk memastikan Riyana benar-benar hamil.
Hal itu juga merupakan tindak lanjut dari laporan yang dilakukan oleh Brigade Muslim Indonesia (BMI) ke Polres Gowa, atas laporan pasutri itu telah membuat berita bohong tentang kehamilannya saat dianiaya oleh oknum Satpol PP Gowa, Mardani Hamdan.
https://radarbanyumas.co.id/bapak-aniaya-anak-kandung-kalah-game-online-dan-anak-tak-mau-mandi/
“Rencana besok (hari ini tes USG),” kata Kasat Reskrim Polres Gowa, AKP Boby Rahman dikonfirmasi, Selasa malam (17/8/2021).
Pemeriksaan kehamilan itu juga merupakan untuk melengkapi berkas perkara di penyidik, lalu diserahkan ke Kejaksaan Negeri Gowa agar oknum Satpol PP Gowa itu, Mardani Hamdan segera menjalani persidangan atas perbuatannya telah menganiaya pasutri itu saat operasi PPKM pada 14 Juli 2021 lalu.
Sejauh ini pula, lanjut Boby, pasutri yang juga pemilik kafe di Panciro, Jalan Poros Gowa-Takalar itu telah diperiksa polisi dan ditanyakan soal kehamilannya itu, yang kini masih menjadi tanda tanya.
Alasannya, saat Riyana dirawat di RS Ibnu Sina, ia juga sempat menjalani tes USG dan hasilnya dinyatakan tidak hamil yang dipertegas oleh Nur Halim melalui live di Facebook.
Namun hal itu kembali ditepis Halim dan tetap meyakini bahwa istrinya itu tetap hamil sembilan bulan, karena perut sudah dalam keadaan membesar.
Sementara saat diperiksa di Polres Gowa, Senin (16/8/2021) kemarin, pasutri itu kembali menegaskan bahwa Riyana benar-benar hamil.
“Terlapor masih mengaku hamil,” tambah Boby kepada jurnalis Fajar.co.id.
Saat ini, perwira polisi tiga balok ini masih menunggu hasil tes USG di RS Bhayangkara. Selanjutnya, hasil tersebut juga akan disertakan di berkas perkara, lalu dilimpahkan ke Kejari Gowa. (*/Ishak/fajar/ttg)