Kapolres Wonogiri AKBP Dydit Dwi Susanto saat memimpin jumpa pers di Mapolres Wonogiri, Jumat (10/9). (IWAN ADI L/RADAR SOLO)
WONOGIRI – Kasus penemuan bayi dalam kardus yang sempat menggemparkan warga Kelurahan Wuryorejo, Kecamatan Wonogiri Kota pada Selasa (24/8) lalu, telah menemui kejelasan. Orang tua dari bayi yang dibuang di sekitar jembatan Lingkungan Donoharjo, kelurahan setempat itu ternyata masih di bawah umur.
https://radarbanyumas.co.id/jasad-bayi-perempuan-usia-sekitar-satu-bulan-mengapung-di-sungai-kranji/
https://radarbanyumas.co.id/terungkap-mayat-digardus-lagi-hamil-empat-bulan-dibunuh-pacar-dipukul-di-perut-dan-dicekik/
Kapolres Wonogiri AKBP Dydit Dwi Susanto mengatakan, baik bapak maupun ibu bayi itu masih berusia 14 tahun. Mereka masih duduk di kelas X salah satu SMA/SMK di Wonogiri.
“Keduanya sudah berpacaran saat kelas IX SMP,” kata Dydit saat jumpa pers di Mapolres Wonogiri, Jumat (10/9).
Polisi berhasil mengungkap kasus itu kurang dari 24 jam setelah bayi ditemukan. Dia menuturkan, kehamilan sang ibu tidak diketahui keluarganya, meski umur kandungan saat bayi dilahirkan sekitar 9 bulan, alias tidak premature. Sebab, ibu bayi selalu memakai pakaian yang kedodoran saat di rumah.
Ibu yang masih 14 tahun itu juga melahirkan bayi sendiri, tanpa bantuan siapapun. Usai dilahirkan, sang bayi diletakkan di pinggir jalan, tak jauh dari rumahnya. Sang ibu membuang bayi di pinggir jalan karena masih berstatus sebagai pelajar dan belum memiliki suami.
“Setelah kita selidiki dan ketemu, ibu bayi ini kita bawa ke rumah sakit dan dirawat di rumah sakit karena mengalami pendarahan,” papar Dydit.
Karena kasus ini melibatkan anak di bawah umur, polisi pun menggandeng sejumlah pihak untuk ikut berpartisipasi. Termasuk melibatkan pihak yang akan membantu memulihkan psikologis sang ibu. Proses hukum untuk kedua orang tua bayi pun dilakukan secara hati-hati. Tidak ada penahanan yang dilakukan kepada ibu dan ayah ibu.
“Karena anak di bawah umur, prosesnya secara khusus,” ucap kapolres.
Menurut pengakuan si ibu, imbuh kapolres, sang ayah bayi atau pacarnya sendiri juga tidak diberitahu bahwa bayi itu akan ditaruh di pinggir jalan. Sebab, sudah cukup lama keduanya putus komunikasi.
Seperti diketahui, saat ditemukan, kondisi mulut bayi yang baru lahir itu ditutup dengan hansaplast. Hal ini dilakukan agar suara tangis bayi tidak terdengar. Beruntung, bayi itu akhirnya ditemukan dalam keadaan selamat.
Meski keluarga bayi sudah ditemukan, namun saat ini bayi itu masih dalam monitoring puskesmas. Apakah bayi akan dikembalikan ke keluarganya atau seperti apa, masih akan dibahas lebih lanjut dengan sejumlah pihak terkait. (al/ria)