DITOLAK LAGI : Ketua MTA Cabang Sempor Tarno memberi pengarahan kepada warga MTA. Setelah penolakan yang dilakukan warga Desa Adikarto, kemarin .IMAM/EKSPRES
Blokade Jalan dan Hadang Warga MTA
KEBUMEN - Penolakan kembali dialami Majelis Tafsir Alquran (MTA). Setelah sebelumnya, kegiatan MTA ditolak warga di Desa Kemujan Kecamatan Adimulyo. Kali ini giliran warga Desa Adikarto.
Kemarin (29/11), warga memblokade jalan sehingga anggota MTA tidak dapat menuju lokasi kajian atau pengajian.
Sehingga pengajian yang semula akan diadakan di rumah Waliman, batal. Anggota MTA meningalkan lokasi sekitar pukul 16.15. Setelah sebelumnya mendapatkan pengarahan dari Ketua MTA Cabang Sempor Tarno.
Meski warga MTA telah meninggalkan Desa Adikarto, namun warga tetap berkumpul. Untuk mengantisipasi tidak ada satupun warga MTA yang kembali.
Kepala Desa Adikarto, Akhmad Kundarto mengatakan, anggota MTA sempat mengadakan dua kali kajian rutin tiap hari Kamis. Setelah ditolak warga Desa Kemujan, kegiatan MTA pindak ke Desa Adikarto pada 15 November lalu.
"Setelah dilakukan musyawarah, warga sepakat menolak MTA. Saya hanya mengemban amanah dari masyarakat. Jika masyarakat menolak, maka itu keputusan masyarakat,” tuturnya.
Dijelaskan, sebelum melakukan aksi blokade jalan, sudah diadakan pertemuan dengan Camat Adimulyo di Balai Desa Adikarto. Namun, dalam pertemuan tidak ditemukan titik temu antara masyarakat dan anggota MTA.
“Akhirnya muncul aksi blokade jalan dengan kayu. Selain itu warga juga menjaga tiga gang yang digunakan sebagai akses untuk menuju lokasi pengajian," terangnya.
Akhmad menambahkan, jika minggu depan MTA masih melaksanakan kajian di Adikarto, maka warga akan kembali melaksanakan aksi penolakan.
Sementara itu, Ketua MTA Cabang Sempor Tarno mengatakan, pihaknya memaklumi jika terjadi penolakan. Hal ini kemungkinan karena warga belum tahu MTA.
“Kami sadar bahwa dalam kebhinekaan tentunya banyak perbedaan. Untuk itu kami mengajak seluruh komponen bangsa untuk bersatu dalam bhinekaan.Jangan kebhinekaan diciderai hanya dengan sedikit perbedaan paham,” tuturnya. (mam)