TUNJUKKAN: Warga RT 02 RW 07 Desa Majalengka Kecamatan Bawang, Sangaji menunjukkan tembok rumahnya yang retak karena tanah gerak. DARNO/RADARMAS
BANJARNEGARA - Delapan rumah dan satu mushola di Desa Majalengka Kecamatan Bawang, retak-retak akibat tanah gerak. Warga yang terdampak disarankan untuk mengungsi jika turun hujan lebat dalam waktu lama.
Sekretaris Desa Majalengka, Arif Heru Setiyoko mengatakan, tanah gerak terjadi di dua lokasi yaitu di Dusun Majalangu dan Dusun Wiradrana.
"Kejadian pergerseran tanah di Dusun Majalangu dan Wiradrana. Itu terdampaknya satu permukiman untuk Wiradrana 10 rumah, Majalangu 10 sampai 15 rumah," kata dia, Kamis (16/12).
Arif menjelaskan, dalam pergerakan tanah ini ada lima rumah warga dan satu mushola yang retak-retak. Sedangkan di Dusun Wiradrana ada tiga rumah. Peristiwa pergerakan tanah ini telah disurvei oleh BPBD Banjarnegara dan petugas dari Kecamatan Bawang.
"Kalau dari desa hanya menyarankan kalau terjadi curah hujan tinggi, itu minimal mengungsi sementara biar tidak membahayakan. Takutnya kalau tiba-tiba melorot dan menyebabkan hal-hal yang tidak diinginkan," ungkapnya.
Seorang warga RT 02 RW 07 Desa Majalengka yang rumahnya retak, Sangaji mengatakan, keretakan terjadi di bagian lantai dan tembok. Kondisi ini juga berdampak pada bagian atap menjadi bocor karena tanah di bawahnya ambles.
Sangaji mengatakan, pergerakan tanah sudah terjadi sejak tahun-tahun sebelumnya.
Menurut dia, dalam lima tahun pergerakan tanah bisa sampai puluhan centimeter. Bahkan, kata Sangaji, satu plong (ruangan) sampai ambruk pada musim penghujan tahun kemarin.
https://radarbanyumas.co.id/harapan-sarikin-warga-watuagung-punya-rumah-pupus-sementara-lagi-bangun-rumah-ringsek-tertimpa-musibah-longsor/
Meskipun rumahnya retak akibat tanah gerak, saat ini tetap dihuni. Sangaji mengaku takut menghuni rumah yang retak, terutama kalau hujan berkepanjangan. Jika hujan lebat lama, maka keluarganya mengungsi sementara.
"Misal hujan dari pagi sampai sore pasti bergerak. Kalau hujan paling sejam dua jam, ngga ada tambahan keretakan. Tapi kalau hujan dari pagi sampai malam, apalagi satu hari satu malam udah pasti turun," jelasnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, selain rumah, Musala At-Taqwa yang berada di di dekat rumahnya juga mengalami keretakan. Meskipun demikian, masih rutin digunakan untuk salat jamaah dan pengajian. (drn)