Pelaku Bom Tinggalkan Surat Wasiat ke Orang Tuanya, Tulis Pamit dan Siap Mati Sahid, Polri: 13 Terduga Teroris

Selasa 30-03-2021,10:14 WIB

JAKARTA - Pelaku bom bunuh diri Gereja Katedral di Makassar adalah pasangan suami-istri. Keduanya bahkan baru menikah alias pengantin baru. Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono mengungkapkan, pelaku bom bunuh diri di gerbang masuk gereja Katedral Kota Makassar, Sulawesi Selatan adalah pasangan suami istri. Keduanya baru menikah. "Betul pelaku pasangam suami istri baru menikah enam bulan," kata Argo dalam keterangannya, Senin (29/3). https://radarbanyumas.co.id/identitas-pelaku-bom-bunuh-diri-di-makassar-pasangan-suami-istri-baru-menikah-6-bulan/ Ditambahkannya, pelaku merupakan bagian dari kelompok militan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang pernah melakukan pengeboman di Jolo Filipina. "Pelaku berafiliasi dengan JAD," ujarnya. Sebelum beraksi, salah satu pelaku bom telah memberikan surat wasiat. Diungkapkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, pelaku bom bunuh diri berinisial L sempat menitipkan surat wasiat kepada orangtuanya. "Saudara L sempat meninggalkan surat wasiat kepada orangtuanya, yang isinya berpamitan dan mengatakan siap untuk mati sahid," katanya. Dijelaskan mantan Kabareskrim Polri ini, pelaku bom bunuh diri dinikahkan oleh Rizaldi. "Rizaldi sendiri telah ditangkap pada Januari 2021," katanya. Mantan Kapolda Banten ini menjelaskan, Rizaldi merupakan bagian dari kelompok militan JAD yang pernah melakukan pengeboman di Jolo, Filipina pada 2018. Dalam kaitannya dengan L dan YSF, Listyo menyebut, Densus 88 telah menangkap empat tersangka di Makassar. "Perkembangan dari peristiwa kejadian bom terjadi kemarin, maka sampai dengan hari ini, kita mengamankan 4 orang tersangka yakni AS, SAS, MR, dan AA," ujarnya. Diungkapkannya, kedua pelaku merupakan salah seorang bagian dari kelompok JAD yang beberapa waktu lalu ditangkap di kompleks Villa Mutiara, Sudiang dan Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan pada Januari 2021. "Mereka adalah kelompok beberapa waktu yang lalu (ditangkap), ada kurang lebih 20 orang, dari kelompok JAD yang kita amankan. Mereka bagian dari itu. Inisial dan data-datanya sudah kita pastikan sesuai," bebernya. Dikatakan Listyo, L dan YSF serta 4 tersangka, yaitu AS, SAS, MR dan AA merupakan satu kelompok kajian Villa Mutiara. Mereka memiliki peran memberikan doktrin. "Kemudian mempersiapkan rencana untuk jihad dan juga berperan membeli bahan yang akan digunakan sebagai alat untuk melakukan bom bunuh diri," ungkapnya. Sedangkan aksi yang dilakukan bersangkutan saat ini, merupakan society boomber. Dengan membawa ledakan cukup besar sehingga berpengaruh dengan daya ledaknya. "Jadi kegiatan mereka terjadi saat ini, kita ketahui adalah society bom, menggunakan jenis bom panci, dan itu terkait dengan pengungkapan," katanya. Selain empat terduga teroris, Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri (Densus 88) menangkap 9 terduga teroris lainnya. Mereka ditangkap di tiga wilayah. "Para terduga teroris bom Makassar yang ditangkap yaitu di Makassar (4 orang), Jakarta (4 orang), dan Bima, Nusa Tenggara Barat, 5 orang," tuturnya. Terduga teroris lainnya yang ditangkap di Jakarta berjumlah empat orang, yakni ZA, AA, AJ, dan DS. Polri kemudian melakukan penggeledahan di Bekasi, Jawa Barat dan Condet, Jakarta Timur. "Dalam penggerebekan yang dilakukan Densus 88, berhasil menyita barang bukti lima bom jenis bom sumbu yang siap digunakan," katanya. Kemudian ditemukan sebanyak lima toples besar berisi cairan aseton dan H202 serta termometer. Dikatakannya, bahan-bahan ini akan diolah menjadi bahan peledak. Adapun beratnya kurang lebih 4 kilogram. "Kemudian ditemukan bahan peledak yang sudah jadi jenis TATP dengan jumlah 1,5 kilogram," ujarnya. "Saat ini sudah kita amankan, perannya masing-masing seperti ada yang membeli bahan, mengajarkan membuat peledakan, menggunakan," tambahnya. Pada hari ini pula, terkait kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) di Bima, bertambah satu orang menjadi lima. "Dengan demikian, sampai dengan hari ini baik dari Makassar, Jakarta dan Bima, kita terus lakukan pengembangan lebih lanjut," ujarnya. https://radarbanyumas.co.id/jumlah-pelaku-penyerangan-bom-bunuh-diri-gereja-katedral-makassar-diungkap-mabes-polri-motor-sampai-hancur/ Listyo pun kembali mengimbau agar masyarakat tetap tenang tidak dan tidak perlu panik. Polri akan mengusut tuntas masalah terorisme. Terkait korban bom Gereja Katedral, Listyo menyebut korban luka saat ini yang berada di RS Bhayangkara berjumlah 13 orang, lalu di RS Siloam 2 korban, dan 4 telah melaksanakan rawat jalan. "Kondisi dari 13 korban di RS Bhayangkara saat ini saudara Kosmos sudah dirawat di ruang rawat biasa. Dua orang masih di ICU namun telah dilaksanakan operasi luka bakar tinggal menunggu pemulihan, semuanya oleh dibiayai negara," katanya. Peristiwa bom bunuh diri terjadi Minggu (28/3) sekitar pukul 10.20 WITA bertempat di gerbang depan Gereja Katerdal Jalan Kajaolalido, Kelurahan Baru, Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan. Pengeboman dilakukan dua orang pelaku, datang ke gereja menggunakan sepeda motor matik dengan nomor polisi DD 5894 MD. Akibat peristiwa tersebut, kedua pelaku meninggal dunia di tempat, dan korban luka dari masyarakat umum serta sekuriti gereja. Hingga kini korban luka akibat bom bunuh diri yang masih dirawat di rumah sakit tinggal 15 orang, 13 diantaranya di rawat di RS Bhayangkari Makassar dan 2 lainnya di RS Siloam. "Dari 19 korban luka saat ini tinggal 15 orang, 4 lainnya diperbolehkan pulang menjalani rawat jalan," katanya. (gw/fin)

Tags :
Kategori :

Terkait