KIBLAT : Para penyuluh agama Islam di KUA se Kabupaten Bajarnegara dilatih menggunakan alat untuk menentukan arah kiblat, Senin (27/5). DARNO/RADARMAS
BANJARNEGARA - Selama ini pengukuran arah kiblat masih dilakukan di tingkat kabupaten. Padahal jumlah tenaga di Kantor Kementerian Agama (Kemenag) sangat terbatas jika harus melayani permintaan pengukuran se Kabupaten Banjarnegara.
Karena itu, para penyuluh agama Islam di KUA se Bajarnegara, dilatih agar bisa menggunakan alat untuk menentukan arah kiblat, Senin (27/5). Pelatihan yang dilaksanakan di aula Kantor Kemenag Banjarnegara ini diikuti oleh 40 orang.
Kasi Penyelenggara Syariah, Zahid Khasani mengatakan, arah kiblat adalah bagian dari tuntutan sekaligus tuntunan ummat Islam dalam beribadah. "Karena arah kiblat merupakan syarat sahnya salat bagi orang yang mampu," paparnya.
Namun pengukuran arah kiblat ini terkendala keterbatasan tenaga di Kantor Kementerian Agama Banjarnegara. Dia mengatakan, selama ini pengukuran arah kiblat dilakukan di tingkat kabupaten.
Padahal sesuai dengan Peraturan Menteri Agama tahun 2016, bagian dari tugas fungsi KUA adalah pembinaan syariah, termasuk di dalamnya hizab ruqyah. Agar pengukuran arah kiblat lebih efektif dan efesien, dari sisi waktu, kecepatan dan ketepatan layanan, maka dilakukan Bimtek kepada penyuluh agam Islam.
"Baik penyuluh fungsional maupun penyuluh non PNS. Kegiatan ini diikuti oleh 20 kecamatan dengan jumlah peserta 40 orang," jelasnya. Ke depan, pelayanan arah kiblat cukup di tingkat KUA. Namun penerbitan sertifikat tetap di kabupaten.
"Para penyluh ini tidak hanya dilatih, juga diberi alat. Jadi setiap kecamatan punya alat sendiri, nama alatnya Istiwaaini," ujarnya. Dengan demikian, jika ada permintaan dari masyarakat, bisa cepat terlayani dengan akurat.
"Alat ini kreasi ahli falaqiah Jawa Tengah yaitu Kiyai Hambali. Dengan dibekali alat dan ilmu, penentuan arah kiblat menjadi akurat, sesuai dengan syariat dan ilmiah,"imbuhnya.
Pemateri dari Pasca Sarjana UIN Walisongo, Ahmad Fadoli mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk membekali para penyuluh agama Islam di Kabupaten Banjarnegara agar bisa menentukan arah kiblat di kecamatan masing-masing.
Menurut dia, arah kiblat ini sangat penting untuk salat dan juga memakamkan jenazah. "Kebanyakan di masyarakat, terutama perempuan salat di rumah. Jadi arah kiblatnya masih sebatas perkiraan," ungkapnya. Dengan bekal pelatihan ini, diharapkan penyuluh agama Islam bisa menentukan arah kiblat jika ada permintaan dari masyarakat. (drn)