Fogging untuk menekan DBD
BANJARNEGARA - Cuaca ekstrem memicu peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Banjarnegara. Diprediksi kasus DBD pada tahun ini meningkat beberapa kali lipat dibandingkan tahun lalu.
Data dari Dinas Kesehatan Banjarnegara, pada tahun 2018 terjadi 80 kasus DBD. Namun tidak sampai menimbulkan korban jiwa.
Kepala Dinas Kesehatan Banjarnegara Ahmad Setiawan memprediksi kasus DBD pada tahun ini meningkat dua sampai tiga kali. Hingga Februari ini, sudah terjadi 22 kasus DBD. Angka ini merupakan data yang dilaporkan dari rumah sakit yang sudah positif. Bukan Demam Dengue (DD) dengan gejala yang mirip DBD. Bedanya DD tidak menimbulkan pendarahan dan tidak mematikan seperti DBD.
Menurut dia, peningkatan kasus ini terjadi lantaran cuaca yang mendukung pertumbuhan nyamuk. "Hujan dan panas. Ini membuat nyamuk mudah berkembang biak," jelasnya.
Ahmad menyebut ada pergeseran penyebaran DBD ini. Jika dulu di wilayah kota, kini beralih ke daerah perdesaan. "Masyarakat kota sudah sadar. Makanya kita terus melakukan sosialisasi di desa agar masyarakat rajin melakukan pembrantasan sarang nyamuk," ungkapnya.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Banjarnegara Eri Rosita mengatakan data terakhir ada 22 kasus DBD yang masuk. Namun hingga saat ini tidak ada yang meninggal akibat terkena DBD.
Meskipun demikian, pihaknya tetap meningkatkan kewaspadaan. (drn)