Rasio Kecacingan Masih Tinggi

Rabu 24-10-2018,12:41 WIB

Siswa SD Negeri 2 Somawangi Kecamatan Mandiraja melakukan cuci tangan secara massal dalam rangka memperingati Hari Cuci Tangan Sedunia, Selasa (23/10). Darno/Radarmas BANJARNEGARA - Rasio anak yang menderita kecacingan masih tinggi. Ada beberapa jenis cacing yang menyerang. Namun di Banjarnegara, anak umumnya menderita kecacingan jenis A. lumricoides (cacing dengan media penularan tanah/debu) dan T. trichuira (cacing kremi). Kepala Puskesmas 1 Mandiraja, Nuruddin AG mengatakan, angka penderita kecacingan jenis A. lumricoides di Indonesia antara 70 sampai 90 persen, namun bervariasi antar wilayah. Sedangkan penderita cacing kremi antara 83 sampai 91 persen. Anak yang menderita kecacingan jenis A. lumricoides tak jarang juga menderita kremi. "Prevelansinya di Banjarnegara tidak terpaut jauh," ungkapnya di sela-sela pencanangan Gerakan Minum Ramai-ramai Obat Cacing (Gemrincing) di SD Negeri 2 Somawangi Kecamatan Mandiaraja, Selasa (23/10). Pada kesempatan tersebut juga dilaksanakan peringatan Gerakan Cuci Tangan Sedunia. Gerakan ini selaras dengan Gemrincing. Sebab cacing mudah ditularkan melalui tangan yang tidak bersih. Nuruddin mengatakan, pencanangan Gemrincing ini bertujuan untuk menekan angka kecacingan. Sebab kecacingan menyebabkan penyerapan zat gizi tidak maksimal. Dampaknya antara lain menjadi kurang aktif, malas, ngantuk, kurang darah hingga menurunkan daya pikir. Sebab gizi yang seharunya diserap tubuh, diserap oleh cacing. Dia menyebut cakupan pelayanan Puskesmas Mandiraja 1 sebanyak delapan desa. Di Desa Jalatunda rasio pemberian obat cacing sebanyak (99,8 persen), Somawangi (97,5 persen), Kaliwungu (100 persen), Kertayasa (99,7persen). Kemudian, Banjengan (100 persen), Mandiraja Kulon (99,8 persen, Mandiraja Wetan (99,8 persen) dan Kebakalan (99,2 persen). Sedangkan jumlah siswa SD yang ada berjumlah 6.536 siswa. Siswa yang belum diberi obat cacing disebabkan saat dilakukan Gemrincing tidak masuk. Sehingga pemberian obat cacing dilaksanakan menyusul. Dia menambahkan, pemberian obat cacing idelanya dilaksanakan dua kali dalam setahun. "Kita menargetkan agar angka kecacingan menurun. Ini tidak bisa dilakukan secaraa instan," imbuhnya, (drn)

Tags :
Kategori :

Terkait