BANJARNEGARA-Penyelenggaraan Dieng Culture Festival sudah kian dekat. Tepatnya nanti pada tanggal 3, 4, dan 5 Bulan Agustus 2018.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Banjarnegara, Dwi Suryanto mengatakan, persiapan tengah dilakukan. Diperkirakanya telah mencapai 30 persen. Namun, masalah utama yang akan dihadapinya nanti masih cenderung sama, yakni minimnya sarana dan prasarana. “Kemacetan dan kurangnya fasilitas,” ungkapnya.
Ia mengatakan, pelaksanaan DCF akan berpusat di Desa Dieng Kulon seperti biasanya. Minimnya akses kendaraan, terutama luas jalan yang sempit, dikatakan Dwi menjadi penyebab masalah yang utama tiap kali penyelenggaraan DCF.
Tumpukan kendaraan pengunjung yang hendak menyaksikan pagelaran wisata terbesar di Banjarnegara seringkali menuai kemacetan yang kompleks. Bahkan, antrian kendaraan pada penyelenggaraan sebelumnya dimulai dari titik festival hingga kota.
Belum selesai sampai disitu. Setibanya di Dieng, ribuan pengunjung juga akan mendapat masalah tambahan. Minimnya homestay/penginapan membuat tempat bermalam di lokasi yang sudah ludes terbooking jauh-jauh hari sebelum DCF dimulai.
Meskipun, panitia telah menyediakan camping ground sebagai media tambahan inap menggunakan tenda. Itu saja, masih belum mencukupi untuk memenuhi permintaan seluruh pengunjung.
Dwi menambahkan, beberapa kekurangan lainya seperti toilet dan lahan parkir, sedang diusahakan untuk dilengkapi. Disebutkan Dwi, nantinya panitia akan menyediakan toilet portable dan mobile toilet untuk memfasilitasi wisatawan. Sedangkan untuk lahan parkir, pihaknya saat ini tengah mengupayakan kerja sama dengan masyarakat setempat. “Kita ajak kerja sama, tapi ketentuan tarif kami batasi,” ujarnya, supaya tidak membuat resah pengunjung dengan tarif parkir yang terkadang tak masuk akal.(her)