Kasus DBD di Banjarnegara Harus Tetap Diwapadai Meskipun Menurun

Jumat 10-03-2017,16:27 WIB

Tim Jumantik Diminta Pantau Lingkungan BANJARNEGARA – Tim juru pengintai jentik (jumantik) diminta untuk terus memantau kondisi di lingkungannya. Sebab kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Banjarnegara tahun 2016 lalu cukup tinggi, yakni mencapai 591 kasus. Kasi Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Banjarnegara, Aep Kusmana mengatakan, jumlah kasus tahun 2017 cenderung menurun. Berdasarkan data yang masuk DKK, sampai bulan Maret ada sembilan kasus DBD. “Untuk memutus penularan kasus DBD, DKK bersama Lokalitbang melakukan pemburan jentik di kelurahan Parakancanggah. Sebab berdasarkan laporan warga setempat ada empat warga yang diketahui suspect DBD,” kata dia saat melakukan pemburan jentik di Kelurahan Parakancanggah, Kamis (9/3). Dia menjelaskan, dari delapan kelurahan/desa tim jumantik yang sudah dibentuk tahun 2016 lalu, Kelurahan Parakancanggah yang masih belum berjalan. Padahal Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) merupakan pemberantasan DBD yang paling efektif. “Kami masih menemukan jentik di beberapa rumah di Kelurahan Parakancanggah. Tetapi, untuk warga yang diindikasi terkena DB tidak ada,” ujarnya. Dia meminta agar tim jumantik yang sudah dibentuk di antaranya, Keluarahan Semampir Desa Wanadri, Bandingan dan beberapa desa lainnya, tetap melakukan PSN. Pemberantasan DBD melalui fogging dilakukan jika banyak terjadi kasus DBD dan harus dilakukan pemberantasan dengan cepat. “Intinya adalah PSN karena lebih ramah lingkungan. Untuk fogging kalau dirasa perlu tidak perlu menunggu pasti dilakukan oleh DKK,” jelasnya. Kepala DKK Banjarnegara, Ahmad Setiawan mengatakan, Banjarnegara merupakan wilayah endemis DBD dan malaria. Jumlah kasus DBD ditemukan pada tahun 2015 sebanyak 197 kasus. Jumlah ini meningkat drastis di tahun 2016 menjadi 591 kasus. Tren peningkatan kasus DB biasanya dapat dilihat pada bulan Desember – Januari. Pada tahun 2016 lalu, untuk bulan Januari saja tercatat sudah ada 168 kasus. Namun untuk bulan Januari tahun ini menunjukan gambaran lebih baik. “Sampai bulan Februari diketahui baru ada 9 kasus DBD positif. Kebanyakan merupakan kasus impor. Dengan gambaran data yang ada, harapannya jumlahnya kasus DBD tidak bertambah banyak di tahun 2017 ini,”ujarnya. (uje/din)

Tags :
Kategori :

Terkait