BANJARNEGARA-– Petani padi di beberapa desa di Banjarnegara, mengeluhkan serangan hama tikus yang terjadi sekitar satu bulan terakhir. Akibat serangan ini, petani kesulitan saat proses pembibitan lantaran dirusak hama tikus.
Petani padi di Desa Sikumpul Kecamatan Kalibening, Narto, mengaku sudah dua kali melakukan pembibitan padi. Meski masih berupa bibit padi, penyerangan tikus terhadap persemaian sangat merugikan petani.
“Setelah pembibitan padi diserang hama tikus, saya kembali melakukan pembibitan. Namun kembali diserang hama tikus,” ungkapnya, Senin (16/1).
Dia mengaku bingung karena kesulitan mencari bibit padi. Sebab meski saat ini yang diserang hanya beberapa lahan sawah miliknya, namun berdampak pada waktu tanam padi yang terus mundur.
“Bahkan saat ini kami masih kesulitan mencari bibit padi. Kami berharap agar ada tindak lanjut dari pemerintah daerah soal serangan hama tikus ini. Misalnya dengan memberi bantuan mercon tikus untuk membasmi dan mengusir tikus,” ujarnya.
Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Banjarnegara, Singgih Haryono mengakui, saat ini petani padi diserang hama tikus. Bahkan tidak hanya di Kecamatan Kalibening, hal serupa juga dikeluhkan petani padi di Kecamatan Susukan dan Rakit.
“Berdasarkan pantauan kami, di Kecamatan Susukan hama tikus menyerang tanaman padi yang sudah mulai berbunga dan berisi,” kata dia. Dia menjelaskan, hama tikus memang menjadi ancaman rutin bagi petani padi setiap tahunnya, terutama bagi petani yang menanam padi lebih awal.
Sebab biasanya hama tikus lebih banyak menyerang lahan padi tersebut. Kondisi ini, dapat diantisipasi jika petani melakukan tanam padi secara serentak.
Sayangnya, imbauan untuk tanam padi serentak belum dipatuhi petani. “Untuk memberantas hama tikus paling dengan dengan melakukan gropyokan. Petani harus kompak untuk mengatasi serangan tikus sehingga tidak merusak tanaman padi,” tambahnya. (uje/din)