BANJARNEGARA - Seorang kakek yang berprofesi sebagai nelayan, Sukaryanto (65), tenggelam di Waduk Mrica, Jumat (30/12). Meskipun sudah sekitar 10 tahun menjadi nelayan, Sukaryanto tidak bisa berenang, sehingga saat perahu kayu yang ditumpanginya karam, dia tidak bisa menyelematkan diri.
Tetangga korban, Pradikta Dimas mengatakan, korban biasanya berangkat pada jam enam pagi. "Lalu jam delapannya pulang dan berangkat lagi pada jam sembilanan. Namun saat Jum'atan, korban ternyata tidak ada di rumah," kata dia.
Karena tak kunjung pulang hingga sore hari, keluarga dan tetangga mencari korban ke waduk. Dugaan tenggelam menguat karena perahu yang biasa ditumpangi tidak nampak.
"Diduga perahu yang ditumpanginya bocor, sehingga korban yang tidak bisa berenang ikut tenggelam. Pada hari pertama pencarian yang ditemukan hanya gayung yang biasa untuk mengambil air yang masuk ke perahu," jelasnya.
Dimas mengungkapkan, lokasi tenggelamnya korban berada di Desa Karangjambe Kecamatan Wanadadi. Saat perahu karam, kondisi air waduk sedang tinggi. Namun level berangsur berkurang. Sehingga jenazah korban terbawa arus ke pintu pembuangan air di wilayah Kecamatan Bawang.
Kepala BPBD Banjarnegara, Catur Subandrio mengatakan, korban ditemukan di area pintu pembuangan air waduk, Minggu (1/1) pukul 10:05 WIB.
"Jenazah ditemukan sudah dalam kondisi meninggal," ungkapnya. Usai ditemukan oleh Tim SAR gabungan, korban langsung dibawa ke rumah duka di RT 5 RW 2 Desa Karangjambe Kecamatan Wanadadi untuk diserahkan ke keluarga.
Tim SAR gabungan terdiri dari TRC BPBD Banjarnegara, Basarnas Cilacap, SAR Kabupaten Banjarnegara, Bela Negara, Polsek Wanadadi, Koramil Wanadadi, Kodim Banjarnegara, RAPI Banjarnegara, warga setempat dan relawan lainnya. (drn/din)