CILACAP - Untuk meningkatkan perekonomian masyarakat, Pemerintah Kabupaten terus mempersiapkan Cilacap untuk lebih banyak mengekspor hasil pertanian.
Kepala Karantina Pertanian Cilacap, Dwi Astuti mengatakan, Cilacap memiliki potensi buah yang berpeluang menembus pasar ekspor salah satunya buah manggis.
"Manggis Cilacap sebenarnya telah menembus pasar ekspor, namun dilakukan melalui eksportir yang ada di Kabupaten Tasikmalaya. Harapan kami dari kegiatan ini, Cilacap mampu mengekspor manggisnya secara mandiri," jelasnya.
https://radarbanyumas.co.id/nilai-ekspor-indonesia-catat-rekor-tertinggi-sepanjang-sejarah/
Pihaknya akan berkomitmen untuk terus menggandeng para akademisi dan mendukung para eksportir guna membimbing para petani agar dapat menghasilkan komoditas buah yang berkualitas sesuai minat pasar ekspor.
"Kami berharap ke depan Cilacap mampu mengekspor buah manggis secara mandiri. Sehingga dapat memberikan nilai lebih untuk Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kabupaten Cilacap," ujarnya.
Terpisah, Camat Wanareja, Muhammad Najib mengatakan, di wilayahnya tepatnya Desa Palugon, memiliki potensi komoditas yang tinggi dan merupakan komoditas ekspor. Tiga komoditas tersebut yakni, kopi, pala dan manggis.
Munurutnya, di ketinggian 800-1.000 meter di atas permukaan laut (mdpl), budidaya berbagai komoditas pertanian itu sangat menjanjikan. Hasil miliaran rupiah telah masuk ke desa ini dari tiga komoditas tersebut.
"Yang sekarang sudah berkembang adalah kopi, pala dan manggis. Buah manggis Palugon sudah dikenal kualitasnya. Bahkan, para pengekspor manggis dari Tasikmalaya pun nyaris sepanjang tahun berburu manggis di wilayah ini," kata dia. (ray)