39 Nakes Cilacap Diduga Terpapar Varian B.1617.2 - Varian India Masuk Cilacap Lewat 13 ABK Philipina

Minggu 23-05-2021,12:40 WIB

RILIS: Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji dan Forkopimda mengkonfirmasi kasus positif covid-19 jenis varian India B.1617.2 sudah memasuki Cilacap, melalui 13 ABK Kapal MV Hilma Bulker asal Philipina yang mendarat di Dermaga Tanjung Intan Cilacap, 24 April lalu. CILACAP - Kasus positif covid-19 jenis varian India B.1617.2 terkonfirmasi sudah memasuki Cilacap. Mutasi virus Covid-19 ini 'dibawa' 13 ABK Kapal MV Hilma Bulker asal Philipina. Bahkan, 39 Tenaga Kesehatan (Nakes) RSUD Cilacap pun diduga terlah terpapar. https://radarbanyumas.co.id/nakes-terpapar-covid-19-meninggal-bertambah-di-purbalingga/ Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji, Sabtu (22/5), mengatakan, hasil pemeriksaan Balitbangkes (Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan) RI telah keluar. Diketahui lewat pemeriksaan Whole Genome Sequencing pada 13 ABK Filipina yang terkonfirmasi positif covid-19 adalah varian India B.1617.2. Direktur Utama RSUD Cilacap, dr. Moch Ichlas Riyanto mengatakan, dari 13 ABK tersebut dua diantaranya sudah negatif. Sementara 11 lainnya masih dirawat. "Sebelas masih dirawat di dalam (RSUD) sambil menunggu pemulangan. Mereka menunggu hasil swab berikutnya yang diharapkan negatif supaya bisa dipulangkan," jelasnya. RSUD Cilacap langsung melakukan tes PCR kepada tenaga kesehatan (nakes) yang sempat menangangi para ABK Philipina tersebut. Hasilnya dari 179 nakes yang diperiksa, 32 diantaranya terkonfirmasi positif covid-19. Merekatelah melakukan kontak langsung dengan ke 13 ABK. “Saat ini ada 32 nakes (positif), di mana ada 9 yang masih dirawat dan sisanya isolasi mandiri dan nanti akan dilakukan isolasi yang terpusat. Kondisinya stabil, baik, tidak ada gejala berarti juga”, jelasnya. Hanya pihaknya belum mengetahui, apakah 32 nakes yang terkonfirmasi positif covid-19 tersebut apakah termasuk jenis varian India B.1617.2. Saat ini sampel ke 32 nakes tersebut masih diperiksa di Balitbangkes yang sedikitnya memerlukan waktu satu hingga dua pekan. "Untuk nakes kita karantina maksimal, untuk jenis variannya belum diketahui karena masih menunggu pemeriksaan," imbuhnya. Bupati Tatto menambahkan, dengan terkonfirmasinya kasus covid-19 jenis varian India B.1617.2, dia mengintruksikan Satgas Penanganan Covid-19 untuk menempuh sejumlah langkah. Dimulai degan melakukan tracing testing treatment pada nakes dan karyawan RSUD yang menangani ABK. "Ada isolasi mandiri dan mengupayakan isolasi terpusat untuk tenaga Kesehatan dan karyawan RSUD yang terkonfirmasi positif," katanya. Kemudian melakukan tracing testing treatment bagi semua kontak erat dari nakes dan karyawan yang terkonfirmasi positif. "Juga penguatan SOP penggunaan dan pelepasan APD (Alat Pelindung Diri) serta perilaku nakes atau karyawan dalam menjaga protokol kesehatan," tegasnya. Bupati menyampaikan, dengan telah terkonfirmasinya kasus varian baru dari India tersebut, masyarakat dihimbau lebih waspada dan tetap tertib protokol kesehatan. "Bahwa covid-19 masih, yang sampai saat ini belum bisa diprediksi kapan akan berakhir," terangnya. (nas)

Tags :
Kategori :

Terkait