Rencana Kenaikan Retribusi Dikeluhkan, Dinilai Makin Membebani, Kondisi Pasar Masih Sepi

Sabtu 22-05-2021,14:14 WIB

SEPI: Kondisi pasar belum sepenuhnya pulih saat ini, dinilai bukan waktu yang tepat untuk menaikan tarif retribusi. NASRULLOH/RADARMAS CILACAP - Rencana Pemkab Cilacap menaikan tarif retribusi pelayanan pasar direspon negatif oleh pedagang pasar. Di masa pandemi Covid-19 yang belum berakhir, kenaikan tarif retribusi menurut mereka bukan keputusan yang bijak. https://radarbanyumas.co.id/juni-tarif-retribusi-pasar-di-cilacap-naik-mulai-dari-kios-dasaran-los/ Pengurus Paguyuban Pedagang Pasar Saliwangi, Taufik mengatakan, kondisi pedagang saat ini belum sepenuhnya stabil. "Kondisi sekarang masih sangat loyo. Jualan masih susah, untuk sekadar bisa bertahan asal laku saja sudah baik," ungkapnya, Jumat (21/5). Taufik yang juga mendapatkan tugas menarik iuran retribusi dari pedagang sering banyak menghadapi penolakan atau penundaan pembayaran. "Kalau tarikan retribusi sekarang saja ada memang yang ngasih tepat, tapi ada juga yang ngasih kurang," imbuhnya. Melihat situasi yang belum sepenuhnya pulih, pedagang meminta kepada Pemkab untuk bisa menunda kenaikan. Kalaupun benar jadi naik, pihaknya berharap akan ada perbaikan pelayanan, sarana dan prasarana pasar. "Jelas kita minta perbaikan, seperti pasar Saliwangi kan salah satu pasar yang sudah lama tidak dibangun. Kalau iya (naik) kita minta sarana dan prasarana bisa disamakan dengan yang lain," tandasnya. Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM (DPKUKM) Kabupaten Cilacap, Umar Said mengatakan, kenaikan tarif ini sudah melalui kajian matang pihaknya. Kenaikan ini menurut dia menyesuaikan perkembangan, karena hampir sepuluh tahun tarif retribusi pelayanan pasar tidak pernah naik. "Karena sudah hampir sepuluh tahun, sejak 2011 sampai sekarang tidak pernah ada kenaikan," jelasnya. (nas)

Tags :
Kategori :

Terkait