Dari India, 13 ABK Filipina "Bawa" Corona ke Cilacap, Dinkes: Indikasi Virus Varian Baru Masih Diselidiki

Sabtu 08-05-2021,12:43 WIB

BERLABUH: Kapal MV Hilma Bulker yang mengangkut gula dari India kini masih bersandar di Pelabuhan Tanjung Intan, Cilacap, Jumat (7/5). Kapal itu kini dalam status karantina terbatas karena dari 20 anak buah kapal asal Filipina, 13 orang positif Covid-19. ISTIMEWA CILACAP - Sebanyak 13 ABK atau Anak Buah Kapal Asing dinyatakan positif Covid-19. Kapal tersebut bertolak dari India membawa gula rafinasi dan tiba di Cilacap pada Minggu (25/4/2021). Kapal asing berbendera Panama tersebut membawa 20 ABK asal Filipina. https://radarbanyumas.co.id/who-sebut-india-sumbang-46-persen-kasus-covid-19-dunia/ https://radarbanyumas.co.id/1-000-lebih-pemudik-masuk-ke-cilacap-bakal-dikarantina-dan-diawasi-satgas-desa/ Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Cilacap, Farid Ma'ruf mengatakan, sesampainya di Cilacap dilakukan pemeriksaan kekarantinaan kesehatan oleh petugas KKP Kelas II Cilacap. "Kemudian dilakukan rapid antigen terhadap 20 orang ABK menunjukan hasil tiga orang positif. Dilanjutkan pengambilan specimen untuk pemeriksaan PCR dikirim ke RS Pertamina Cilacap (RSPC)," kata dia, Jum'at (7/5/2021). Pemerintah Kabupaten Cilacap mendapatkan informasi hasil specimen PCR dari RSUD Cilacap pada tanggal 30 April - 4 Mei 2021, didapatkan 13 ABK terkonfirmasi positif dan dilakukan isolasi serta perawatan di RSUD Cilacap. "Yang tujuh negatif Covid-19. Selama menunggu hasil pemeriksaan laboratorium PCR, semua ABK isolasi mandiri di kapal. Mereka masih berada di lepas pantai belum kemana-mana. Jadi petugas datang ke kapal untuk melakukan tes," kata Farid. Farid mengatakan, pada tanggal 1-4 Mei 2021 sempat dilakukan bongkar muatan di Dermaga IV Tanjung Intan Cilacap. Dengan pengawasan oleh petugas KKP Kelas II A Cilacap. "Mulai tanggal 3 Mei 2021 sudah tidak ada kegiatan bongkar muat. Kemudian dilakukan pengawasan kapal dalam karantina di DU IV Pelabuhan Tanjung Intan," ujarnya. Dikatakan Farid, sebanyak 45 orang yang melakukan bongkar muatan di kapal tersebut sudah dilakukan tes rapid antigen dan hasil seluruhnya negatif Covid-19. Farid mengatakan, pihaknya mendapatkan informasi pada tanggal 5 Mei 2021, salah satu ABK yang terkonfirmasi positif dalam kondisi tidak stabil. Untuk itu pihaknya melakukan penjemputan ke 13 ABK untuk dirawat di RSUD Cilacap. "Kita sudah koordinasi dengan KSOP untuk penghentian pembongkaran muatan dari kapal. Masyarakat harus tenang jangan mengikuti berita-berita hoaks, kasus ini sudah ditangani oleh Dinas Kesehatan. Yang penting jaga protokol kesehatan," katanya. Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap, dr Pramesti Giriana Dewi menjelaskan, pihaknya saat ini sudah berkoordinasi dalam pemeriksaan swab PCR bagi semua ABK dan kontak erat, rujukan kasus ke RSUD Cilacap, serta pengiriman swab untuk pemeriksaan Genome Squencing ke Balitbangkes Kemenkes RI. Pramesti mengatakan, terkait virus Covid-19 tersebut merupakan varian baru dari India atau bukan, pihaknya belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut. Pasalnya saat ini hasil pemeriksaan sample specimen swab masih dalam pemeriksaan Balitbangkes Kemenkes RI. "Hasil apakah itu virus jenis India atau bukan belum keluar. Menunggu sekitar satu sampai dua minggu hasilnya. Namun pada intinya kita memfasilitasi untuk therapi plasma convalesen dan stemcell bagi ABK positif bergejala berat. Kalau yang 12 lainnya gejalanya ringan," kata dia. Sementara itu, untuk kamar isolasi ABK asal Filipina ini dibedakan dengan kamar isolasi pasien Covid-19 warga Cilacap. Satu kamar diisi oleh dua pasien. "Tempat isolasinya berbeda dari pasien covid asal Cilacap," kata dia. Pihaknya menghimbau agar masyarakat Cilacap tetap disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan Covid-19. Menjaga jarak, menghindari kerumunan, selalu memakai masker, mengurangi mobilitas, selalu mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, dan menerapkan pola hidup bersih dan sehat. (ray)

Tags :
Kategori :

Terkait