Penumpang Berkurang, Terminal di Cilacap Masih Lengang, Antisipasi Mudik Siapkan GeNose Gratis

Kamis 22-04-2021,12:08 WIB

SEPI: Suasana di Terminal Bangga Bangun Desa Cilacap terlihat sepi dari aktivitas pemudik. RAYKA/RADARMAS CILACAP - Jelang diberlakukan larangan mudik 6 Mei sampai 17 Mei 2021, penumpang di UPT Terminal Kecamatan Kroya dan Terminal Mbangga Bangun Desa Cilacap masih sepi. Belum ada indikasi masyarakat mudik lebih awal. Bagian Administrasi UPT Terminal Kroya, Alif mengaku, sejumlah penumpang bus di terminal ini cenderung menurun. Tercatat sejak Minggu (18/4) sampai Rabu (21/4) hanya ada sekitar 30 penumpang dari UPT Terminal Cilacap. https://radarbanyumas.co.id/terminal-bulupitu-purwokerto-masih-lengang-penumpang-yang-mudik/ https://radarbanyumas.co.id/13-perbatasan-di-cilacap-dijaga-nekat-mudik-siap-putar-balik-wabup-ngeyel-ditempatkan-di-suatu-tempat/ "Penumpang yang datang juga masih sepi, paling tidak dua hari sebelum tanggal 6 Mei nanti bakal ramai," kata dia, Rabu (21/4). Kondisi lengang juga terlihat di Terminal Bangga Mbangun Desa Cilacap. Menurut Kepala Terminal Bangga Mbangun Desa Cilacap, Hadi Suharto, pihaknya mendukung kebijakan pemerintah terkait larangan mudik pada tanggal 6 sampai 17 Mei mendatang. "Karena adanya kebijakan Kemenhub tidak boleh mudik. Pak Menteri juga sudah menyampakain kalau moda transportasi darat, laut tidak beroperasi," ujarnya. Lebih lanjut, terkait larangan tersebut pihaknya sudah melakukan sosialisasi kepada pengusaha armada bus Angkutan Kota Antar Provinsi (AKAP) di Kabupaten Cilacap. "Ada kebijakan pemerintah yang tidak boleh mudik, operatornya mematuhi peraturan tidak akan mengendarainya. Tapi prinsipnya para armada ini menunggu kebijakan dari operator pusat. Kalaupun ada keberangkatan, di jalan sudah terpantau dan ditolak. Karena ada penyekatan," ujarnya. Menurut Hadi, dalam sehari, ada sebanyak 50 armada yang berangkat dari Terminal Bangga Mbangun Desa Cilacap. Namun, satu armada bus AKAP rata-rata hanya ditumpangi oleh dua orang. "Selama pandemi ini bisa dibilang berkurang 90 persen (penumpang). Karena orang-orang akan berpikir dua kali lipat kalau perjalanan ke luar kota. Kalau dulu sebelum pandemi biasanya 1000 orang, sekarang cuma 100 orang per hari. Untuk AKAP katagori terminal tujuan, dari Bandung, dari Jogja, Surabaya dan sebagainya," ujarnya. Terkait antisipasi menjelang mudik nanti, pihaknya sudah melakukan persiapan. Salah satunya, ketersediaan GeNose di Terminal Bangga Mbangun Desa Cilacap. "Kita sudah ada GeNose, baru 1 bulan dan itu gratis. Dengan masa pandemi ini diharapkan adanya fasilitas pemerintah bisa dimanfaatkan oleh masyarakat untuk mengetahui badan masing-masing khusunya yang ke luar kota," imbuhnya. (ray)

Tags :
Kategori :

Terkait