BMKG Cilacap: Fenomena MJO Sebabkan Hujan Deras Sepekan Ini

Senin 19-10-2020,12:53 WIB

Fenomena MJO sebabkan bencana hidrometerologi CILACAP - Gelombang MJO (Madden Julian Oscillation) pada fase awal La Nina berpengaruh terhadap cuaca ekstrem di Indonesia. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat mewaspadai hujan lebat selama sepekan ke depan. Saat dikonfirmasi, Prakirawan Cuaca Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap, Rendi Krisnawan membenarkan fenomena tersebut. Fenomena MJO bakal berlangsung sampai tanggal 24 Oktober mendatang. https://radarbanyumas.co.id/aktivitas-gelombang-mjo-di-atas-awan-indonesia-mempertinggi-intensitas-hujan-lebat/ https://radarbanyumas.co.id/hujan-deras-di-cilacap-empat-desa-banjir-dan-longsor-di-kecamatan-jeruklegi/ "Pengaruh Monsun Asia terhadap ragam cuaca di Wilayah Indonesia yang dirasakan mulai dari wilayah sebelah Barat semakin meluas ke Selatan dan Tengah Wilayah Indonesia," kata dia. Dia menjelaskan, saat ini tengah terjadi fenomena La Nina di Samudera Pasifik dengan intensitas sedang (moderate). La Nina yang terjadi pada periode awal musim hujan ini berpotensi meningkatkan jumlah curah hujan di sebagian besar wilayah. Fenomena MJO juga masih memberikan dampak cuaca di wilayah Jateng meskipun pengaruhnya dalam penguatan Monsun Asia akan semakin menurun seiring pergeserannya menuju Samudera Pasifik. Hasil analisis kondisi dinamika atmosfer terkini menunjukkan adanya aktivitas MJO di atas wilayah Indonesia, yang merupakan kluster atau kumpulan awan berpotensi hujan. "Pada daerah pertemuan angin tersebut terdapat potensi pertumbuhan awan - awan konvektif yang dapat menyebabkan hujan dengan intensitas sedang - lebat kadang disertai petir dan angin kencang," ujarnya. Fenomena MJO itu juga berpotensi memicu bencana hidrometeorologi berupa banjir, banjir bandang, angin kencang, dan tanah longsor. "Mencermati kondisi di atas masyarakat dihimbau agar tetap waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologis berupa angin kencang, banjir, banjir bandang dan tanah longsor," pungkas Rendi. (ray)

Tags :
Kategori :

Terkait