Musim Hujan Tiba, Waspadai Banjir dan Longsor di Cilacap

Jumat 02-10-2020,11:27 WIB

CILACAP - Hujan mulai turun di Kabupaten Cilacap sejak pertengahan September lalu. Volume air pun cukup deras, dikhawatirkan akan mengakibatkan dampak kerugian alam bagi masyarakat Kota Bercahaya ini. Soalnya, masyarakat Cilacap sering dihantui rasa cemas karena bencana banjir dan longsor saat musim seperti ini. Oleh sebab itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap telah memetakan beberapa kecamatan di Kabupaten Cilacap yang memiliki potensi banjir dan longsor. https://radarbanyumas.co.id/hujan-lebat-akses-jalan-di-desa-brebeg-jeruklegi-longsor/ "Meski hujan belum merata namun kita perlu mewaspadai adanya dampak yang ditimbulkan saat musim pancaroba seperti ini," kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Cilacap, Tri Komara Sidhy, Jum'at (2/10). Setidaknya, 30 desa di 12 kecamatan yang memiliki potensi banjir, sedangkan untuk potensi longsor ada 94 desa di 12 kecamatan yang masuk dalam katagori rawan bencana. "Kalau banjir biasanya di wilayah Timur dan Barat, seperti di Kecamatan Kroya, Nusawungu, Cipari, Sidareja dan lainnya. Tapi kalau daerah rawan longsor ada di Cilacap bagian Barat," jelas Tri Komara. Adapun kecamatan yang rawan longsor yakni Kecamatan Kesugihan, Jeruklegi, Kawunganten, Bantarsari, Sidareja, Gandrungmangu, Karangpucung, Cipari, Majenang, Cimanggu, Wanareja dan Dayeuhluhur. "Kami sudah menyiapkan sarana prasarana, baik kesiapsiagaan personel, sumber daya kebencanaan, membuat jalur evakuasi, titik kumpul dan rumah panggung untuk pengungsian dimasing-masing desa untuk antisipasi bencana banjir dan longsor," ujarnya. Tri Komara menambahkan, dalam penanggulangan bencana, selain kesiapsiagaan personel, peralatan dan logistik kebencanaan, yang tidak kalah pentingnya adalah pencegahan, yakni melalui perbaikan lingkungan, perencanaan pembangunan yang berwawasan pengurangan resiko bencana melalui program SKPD terkait. (ray)

Tags :
Kategori :

Terkait