Lampu Alun-alun Cilacap
CILACAP - Hampir lima bulan, suasana alun-alun Cilacap saat malam hari jauh dari keramaian, bahkan saat siang pun, alun-alun Cilacap sepi.
Jika tidak dalam masa pandemi, alun-alun yang menjadi satu dengan kantor Bupati ini, ramai dengan berbagai kegiatan maupun aktivitas masyarakat. Terdapat pula berbagai jenis permainan dan dihiasi lampu warna-warni.
https://radarbanyumas.co.id/investor-harus-libatkan-masyarakat-cilacap-bupati-jangan-jangan-mengeruk-tapi-membangun/
Namun, semua itu ditiadakan sejak Covid-19 merebak. Pemerintah Kabupaten Cilacap memutuskan untuk mematikan beberapa titik lampu yang dapat menyebabkan kerumunan massa, salah satunya lampu di alun-alun Cilacap.
"Atas perintah Ketua Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Cilacap, sejak tanggal 18 Maret lalu, kami memang tidak menyalakan lampu di Jalan S Parman, Wahidin, Ahmad Yani dan alun-alun Cilacap," kata Sekretaris Dinas Perumahan, Pemukiman dan Pertanahan (Dinperkimta) Cilacap, Bambang Tujiatno.
https://radarbanyumas.co.id/masuk-musim-kemarau-cilacap-masih-diguyur-hujan/
Menurut Bambang, saat ini pihaknya masih belum memiliki rencana kapan lampu-lampu tersebut akan dinyalakan. Dikhawatirkan, saat kembali dinyalakan akan kembali menimbulkan kerumunan, tentunya hal tersebut bertentangan dengan protokol kesehatan yang harus diterapkan.
"Kalau sudah zona hijau akan dinyalakan. Itupun atas perintah Ketua Gugus Tugas nantinya. Sekarang di Cilacap Tengah juga masih zona merah, jadi belum bisa dinyalakan kembali," kata Bambang. (ray)