Naiknya Harga Komoditas Makanan dan Minuman Picu Inflasi di Cilacap

Kamis 09-07-2020,11:47 WIB

Transaksi jual beli di pasar di Cilacap. Rayka/Radar Banyumas. CILACAP – Memasuki kenormalan baru, Cilacap mengalami inflasi pada bulan Juni sebesar 0,28 persen. Angka tersebut lebih rendah dari inflasi bulan Mei sebesar 0,29 persen. Capain inflasi Cilacap pada bulan Juni lebih rendah dari dari sebagian kota lain seperti Purwokerto sebesar 0,40 persen, Tegal 0,42 persen dan Surakarta 0,29 persen. Namun lebih tinggi dari rata-rata inflasi Jawa Tengah yang tercatat sebesar 0,20 persen. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Cilacap Toto Desanto, mengatakan, inflasi di Cilacap akibatkan adanya peningkatan harga komoditas pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau, transportasi, serta perlengkapan dan pemeliharaan rutin rumah tangga. "Penyebab utama terjadinya inflasi di Kota Cilacap adalah naiknya harga daging ayam ras, telur ayam ras, tarif rumah sakit, tarif angkutan antar kota, dan jeruk,” kata dia. Baca Juga: Naiknya Harga Komoditas Makanan dan Minuman Picu Inflasi di Cilacap Fenomena La Nina Skala Lemah, Hujan Masih Terjadi Meski Masuki Musim Kemarau Inflasi kelompok makanan dan minuman ini lebih tinggi dari kelompok kesehatan yakni sebesar 0,17 persen. Sementara kelompok kesehatan memberikan andil 0,06 persen, terutama berusumber pada peningkatan tarif rumah sakit. Kendati demikian laju inflasi pada bulan Juni tertahan oleh beberapa komoditas utama di Kota Cilacap seperti lain turunnya harga beras, bawang putih, bawang merah, gula pasir, dan udang basah. (ray)

Tags :
Kategori :

Terkait