Pemkab Cilacap Kerahkan Ratusan Penjahit Untuk Bikin APD Sendiri

Selasa 31-03-2020,12:24 WIB

Ilustrasi CILACAP- Keterbatasan Alat Pelindung Diri (APD) menjadi persoalan tersendiri bagi tenaga medis, terutama untuk yang merawat Pasien Dalam Pengawasan (PDP) atau pasien positif covid1-19. Menyikapi hal tersebut, Pemerintah Kabupaten Cilacap mencoba melakukan pengadaan APD dengan menggandeng ratusan penjahit di Kecamatan Karangpucung diantaranya, untuk membuat APD sendiri. "Kita cari bahan sendiri, kita jahit sendiri, ongkosi kemudian bagikan. Kalau kita menunggu dari pusat kapan APD datang," katanya, Senin (30/3). Terkait kebutuhan tenaga medis, Gugus Tugas Percepatan Penanganan dan Pencegahan Covid 19 Cilacap telah menyurati Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Ikatan Bidan Indonesia (IBI), dan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), untuk meminta relawan. "Nanti kita gaji, asramakan, khusus untuk menangani (PDP atau positif). Kalau melihat jumlah SDM di RSUD itu kurang. Atau RS Rujukan yang sudah ditunjuk pak Bupati sebagai rujukan lini ke 2," imbuhnya. Dalam hal ini Pemkab juga sudah mempersiapkan sejumlah alternatif, apabila rumah sakit yang ada penuh. Dan juga menyiapkan asrama khusus untuk tenaga medis yang menangani PDP atau positif Covid 19. Soal ini, pihaknya menyiapkan alternatif tempat atau asrama mulai gedung Diklat untuk tenaga dokter. "Kalau rumah sakit penuh, kita sudah sampaikan ke pak Dandim bagaimana kalau kita menggunakan Ruang Diklat Kopassus. Pak Dandim mengaku siap," imbuhnya. Dia menegaskan, Pemkab Cilacap, bersama TNI dan Polri sejauh ini sudah bergerak semaksimal mungkin untuk penanganan dan pencegahan covid 19 ini. Hal lain, yang cukup penting dihadapi adalah lonjakan arus mudik ke Cilacap. Mengingat belum ada kebijakan dari pemerintah pusat untuk lockdown daerah. "Per 28 Maret kemarin sudah ada 12ribu lebih yang masuk ke Cilacap. Kami sudah seoptimal mungkin Gugus Tugas sampai per kecamatan. Kalau mereka (pemudik) datang harus lapor ke RT/RW dan memeriksakan kesehatan. Sudah ada data by name dan by addresnya," jelasnya. Untuk itu pihaknya memanfaatkan aplikasi untuk menscreening warga yang baru dari luar kota. Kondisi kesehatan seperti apa bisa terpantau dari aplikasi tersebut. "Jadi terpantau. Mana warga yang pulang, kondisinya seperti apa, itu sudah ada. Kita melakukannya melalui sebuah aplikasi," tandasnya. (nas)

Tags :
Kategori :

Terkait