Jangankan Warga, Apotek Saja Kesulitan Cari Masker

Rabu 04-03-2020,12:10 WIB

Masker habis CILACAP - Di Kabupaten Banyumas dan Kabupaten Cilacap, masyarakat kesulitan untuk mencari masker. Padahal sekarang ini permintaan masker cenderung meningkat. Ketua Pengurus Cabang Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Kabupaten Banyumas Khafidz Nasrudin mengatakan, beberapa apotik kesulitan cari masker. "Jadi alurnya itu produsen mengirimkan alat kesehatan ke pedagang besar alat kesehatan, semacam distributor. Dari distributor akan mengirim kepada apotek yang meminta," ujarnya. Kondisi saat ini, lanjut dia, di distributor resmi sama sekali tidak tersedia masker. "Distributor resmi sudah tidak ada stok sama sekali. Kita pihak apoteker tidak tahu siapa yang bermain disini. Karena apabila pakai jalur resmi, maka harga akan terkontrol," katanya. https://radarbanyumas.co.id/pohon-pete-jadi-mas-kawin-dua-sejoli-di-sokawera-banyumas/ https://radarbanyumas.co.id/khawatir-corona-seri-pembuka-motogp-qatar-batal/ https://radarbanyumas.co.id/menular-lewat-cairan-masker-bukan-alat-pencegah-corona/ Khafidz menambahkan, dikhawatirkan seperti halnya yang terjadi di Bekasi, ada masker edar palsu. "Dari distributor tidak ada sama sekali, sudah lama, sekitar satu bulan yang lalu. Sejak Wuhan viral, sudah cukup sulit," tambahnya. Bahkan, pihaknya mengatakan, lebih baik tidak menyediakan barang jika memang bukan berasal dari distributor resmi. "Kalau saya pribadi memilih kosong, tidak lagi menyediakan, kecuali memang dari distribusi resmi. Saya tidak mencari dari selain distribusi resmi," imbuhnya. Tak hanya langka, bahkan beberapa pihak menjual dengan harga yang cukup fantastis. "Harga normal masker paling mahal Rp 50 ribu, sekarang di online shop saja bisa sampai Rp 250 ribu," ujarnya. Selain masker, cairan pembersih tangan (hand sanitizer) juga diburu oleh masyarakat. Di Cilacap, stok barang-barang tersebut menipis. Bahkan habis di pasaran. Setyo, warga Cilacap mengaku kesulitan mencari masker, bahkan di beberapa toko alat kesehatan, stok masker sudah tidak ada. Stok masker dan cairan pembersih tangan juga menipis di e-commerce. Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Cilacap dr Pramesti Griana Dewi mengatakan, kebutuhan pasar yang begitu tinggi dan harga semakin melonjak, menjadikan barang tersebut semakin sulit ditemukan. Kendati demikian, pihaknya mengimbau masyarakat untuk tidak terlalu panik. "Kita tidak usah terlalu panik, semua orang tidak harus memakai masker. Yang pakai masker harus yang sakit saja, atau orang sehat yang memiliki tugas berisiko tinggi. Seperti di rumah sakit maupun tempat keramaian. Kita harus secara bijak menggunakan maskernya," kata dia. (gw/fin/mhd/ray)

Tags :
Kategori :

Terkait