58 Adegan Rekonstruksi Penembakan, Polri: Dua Tewas Baku Tembak, Empat yang Dibawa Mobil Melawan dan Ditembak

Selasa 15-12-2020,10:39 WIB

Sejumlah anggota tim penyidik Bareskrim Polri memperagakan adegan saat rekonstruksi kasus penembakan enam anggota laskar Front Pembela Islam (FPI) di Karawang, Jawa Barat, Senin (14/12) dini hari. Rekonstruksi tersebut memperagakan 58 adegan kasus penembakan enam anggota laskar FPI di tol Jakarta - Cikampek KM 50 pada Senin (7/12/2020) di empat titik kejadian perkara. FOTO: Issak Ramdhani / Fajar Indonesia Network JAKARTA - Polri menggelar rekonstruksi bentrok antara laskar Front Pembela Islam (FPI) dengan polisi di Tol Jakarta-Cikampek. Ada 58 adegan diperagakan dalam insiden baku-tembak yang menyebabkan 6 laskar FPI meninggal dunia. Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono menjelaskan ada 58 adegan dalam rekonstruksi yang dilakukan di empat lokasi kejadian. Lokasi pertama di depan Hotel Novotel, Jalan Karawang Internasional yang terdiri dari sembilan adegan rekonstruksi perkara. https://radarbanyumas.co.id/komnas-ham-kita-hormati-rekonstruksi-kami-akan-ungkap-yang-sebenar-benarnya-bukan-apa-yang-dimau-pihak-tertentu/ https://radarbanyumas.co.id/klaim-fpi-polri-tebar-fitnah/ "Lokasi kedua, selepas bundaran Jalan Karawang Internasional hingga ke Gerbang Tol Karawang Barat arah Cikampek ke rest area KM 50 ada empat adegan," katanya. Lokasi ketiga di rest area KM 50 yang terdiri dari 31 adegan. TKP terakhir, kata Argo yaitu di Tol Jakarta Cikampek selepas Rest Area KM 50 hingga KM 51 200, tim penyidik memperagakan 14 adegan. "Jumlah saksi yang dihadirkan tadi malam ada 28 orang. Sementara saksi berasal dari korban yang merupakan polisi ada empat orang," katanya. Menurutnya, barang bukti yang dihadirkan pada rekonstruksi, di antaranya dua unit mobil anggota, satu unit mobil tersangka, enam pasang pakaian tersangka, senjata tajam dan dua pucuk senjata api rakitan peluru 9 MM. "Dalam proses rekonstruksi malam ini setidaknya ada 58 adegan rekonstruksi," jelasnya. Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Brigadir Jenderal Andi Rian menambahkan polisi dan anggota FPI sudah terlibat baku tembak sejak di Jalan Internasional Karawang. Polisi akhirnya menangkap keenam anggota FPI yang menaiki mobil Chevrolet Spin di rest area KM 50 Tol Jakarta-Cikampek. "Namun, di rest area tersebut, dua anggota FPI diduga sudah tewas oleh baku tembak sebelumnya. Kedua tubuh anggota FPI itu kemudian diangkut dengan mobil Avanza milik polisi," katanya. Sementara itu, empat anggota FPI yang masih hidup dibawa dengan mobil Daihatsu Xenia menuju Polda Metro Jaya. Dalam mobil itu, ada tiga polisi yang mengawal. Dua polisi duduk di depan, satu polisi di tengah bersama satu anggota FPI, sementara tiga anggota FPI lainnya duduk di bangku belakang. "Mereka tidak diborgol, karena kita saksikan mereka ditaruh di belakang tiga, satu dibiarkan duduk di samping petugas di bagian tengah," lanjutnya. Dikatakannya, sekitar satu kilometer dari rest area, para anggota FPI melawan dan berupaya merebut senjata polisi. Karena itu, polisi akhirnya menembak mereka. "Sehingga keempat pelaku dalam mobil mengalami tindakan tegas dan terukur dari anggota yang ada," ujarnya. Andi menjelaskan dalam rekonstruksi tersebut memang tidak menyertakan pihak FPI. Menurutnya, FPI tak punya kapasitas menjelaskan insiden tersebut. "Apa tujuannya ngundang FPI, memangnya dia tahu? Kalau dia tahu kejadian, biar kami panggil jadi saksi," tuturnya. Meski demikian, penyidikan sejauh ini masih berjalan. Sehingga, bukan tidak mungkin kepolisian bakal memanggil pihak-pihak FPI untuk dimintai keterangan. "Kalau mereka tahu terkait peristiwa ini, silakan ditunggu biar kami periksa jadi saksi," ucapnya. Andi juga menjelaskan bahwa satu rombongan FPI berhasil kabur sebelum masuk Jalan Tol Jakarta-Cikampek atau di TKP pertama di dekat bundaran Novotel, Mahakarya. "Itu tergambar di adegan pertama (rekonstruksi), di TKP pertama. Bahwa mobil anggota itu kan satu, mobil pelaku tuh ada dua, satu yang pertama kali menabrak mobil anggota kemudian dia melarikan diri, itulah yang diduga berisi diduga ya, berisi 4 orang laskar. Apakah isinya 4 atau lebih, kita nggak tahu juga kan," jelasnya. Saat bentrokan terjadi, kondisi di lokasi gelap dan sedang turun hujan. Jadi, anggota yang berada di lokasi tidak melihat jelas jumlah pengikut HRS yang kabur. "Enam (orang) itu muncul kalau nggak salah baca itu, Munarman dari pihak FPI bahwa ada 6 itu isinya (dalam satu mobil). Kalau anggota kan namanya gelap, kondisi hujan, kan pasti cuma melihat siluet-siluet saja nggak melihat jelas. Tapi yang jelas mobil itu menabrak mobil anggota pertama kali," tuturnya. "Kalau jumlah orangnya (yang kabur) belum (diketahui), tapi jumlah mobil yang mepet anggota, dua mobil yang menabrak mobil anggota itu," lanjutnya. (gw/fin)

Tags :
Kategori :

Terkait