Bangun Tol, Perencanaan Sosial Penduduk Cilacap Harus Dilakukan

Selasa 10-07-2018,17:00 WIB

CILACAP-Rencana pemerintah pusat membangun tol Bandung-Yogyakarta yang titik exitnya berada di Kabupaten Cilacap, diminta memperhatikan perencanaan sosial. "Perencanaan sosial ini yang sering dianggap kurang efisien oleh perencana," ucap Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Cilacap, Widjonardi, Sabtu (7/7). DILEWATI: Simpang lima Tritih Wetan dalam rencana termasuk wilayah yang akan dilewati tol Tasikmalaya Cilacap. Perencanaan sosial terkait proyek ini dinilai perlu dilakukan.NASRULLOH/RADARMAS Menurutnya, perencana pembangunan hanya melihat dari aspek ekonominya. Sedangkan perencanaan sosial akan melihat kerugian-kerugian yang harus dibayar oleh masyarakat, termasuk pengorbanan dari masyarakat merupakan kerugian yang harus dibayar oleh perencana. "Dalam perencanaan pembangunanan, perencanaan sosial sering tidak dimasukan. Dengan alasan mahal, karena anggarannya bisa mencapai 25 persen," ujarnya. Kerugian sosial ini akan dibayar lunas ketika perencanaan dibuat sedemikian rupa menjadi hal yang menguntungkan. Menurut dia, Pemkab Cilacap harus sudah mengantisipasi terkait rencana jalan tol ini. Mereka yang lewat jalan tol ini harus bisa memberikan kemanfaatan sebesar-besarnya bagi masyarakat kabupaten Cilacap. Bukan malah memberikan kerugian-kerugian kepada masyarakat Kabupaten Cilacap. "Harus ada sinergitas antara rencana pembangunan di pusat, dengan di tingkat daerah. Bukan hanya rencana pembangunan, tetapi rencana pemanfaataannya tidak ada," jelasnya. Dia menegaskan, Pemkab harus belajar dari pengalaman pada pembangunan Pertamina RU IV. Pemkab maupun masyarakat tidak pernah memikirkan, karyawan Pertamina yang begitu banyaknya tidak dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar terkait kebutuhan seperti belanja, pelayanan pendidikan atau hal lainnya. "Yang ada Cilacap hanya terkena dampaknya. Para karyawan Pertamina tersebut membelanjakan uangnya di kota tetangga seperti Purwokerto," imbuhnya. Dia menambahkan, seharusnya Kabupaten Cilacap sebagai pusat industri juga bisa terkena trickle down effect. Banyaknya kegiatan ekonomi besar di Kabupaten Cilacap, diharapkan dapat memberikan efek terhadap kegiatan ekonomi di bawahnya yang memiliki lingkup yang lebih kecil. Namun nyatanya teori ini tidak berjalan sebagaimana mestinya. Di Cilacap yang terjadi justru trickle up effect atau efek muncrat ke atas. Orang-orang kaya cenderung lebih mendapatkan kemudahan secara ekonomi, justru lupa untuk membangun perekonomian kecil yang berada di bawahnya. "Jalan tol akan menjadi bagus apabila masyarakat kecil sekitar bisa mendapatkan manfaat dari pembangunan tersebut," pungkasnya. (nas/)

Tags :
Kategori :

Terkait