Pasokan Petani Lokal ke Pasar Induk Majenang Masih Minim

Rabu 11-04-2018,16:00 WIB

MAJENANG - Pasokan petani lokal ke Pasar Induk Majenang, dirasa masih sangat minim. Terutama pada komoditas sayuran dan bumbu dapur. Pasokan mereka tidak lebih dari 5 persen. "Pasokan sayur dan bumbu dapur paling lima persen," ujar Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Majenang, Tasrini, Selasa (10/4) kemarin. Dia mengatakan, pasokan ke Pasar Induk Majenang selama ini mengandalkan dari luar daerah seperti Kabupaten Brebes, Boyolali dan Jawa Barat. Sementara petani lokal berasal dari sejumlah desa di sisi selatan Kecamatan Majenang. MINIM : Meski menjadi salah satu komoditas penting, pasokan bawang merah dari petani lokal ke Pasar Induk Majenang sangat minim. Pedagang masih mengandalkan pasolan dari luar daerah.HARYADI/RADARMAS "Mayoritas dari luar daerah," kata dia. Menurut dia, kondisi ini perlu dimanfaatkan oleh petani setempat. Salah satunya dengan mengembangkan bawang merah. Faktornya karena masih terbukanya pangsa pasar lokal. Dia mengatakan, saat ini pihaknya menggandeng kelompok tani di Desa Mulyasari dan Padangsari. Mereka diarahkan untuk menanam bawang merah varietas dataran rendah. Luas lahan mencapai 10 hektare. "Lima hektar di Desa Mulyasari dan lima hektare di Padangsari," ungkapnya. Selain itu, juga sudah ada upaya secara mandiri oleh kelompok tani di Desa Pangadegan. Dia melihat hal ini sangat positif. Karena bawang merah memang cocok ditanam di dataran tinggi. "Bagus sekali. Tinggal pilih varietas untuk daerah tinggi," tandasnya. (har/din)

Tags :
Kategori :

Terkait