Warga Kecamatan Kesugihan Keluhkan Perubahan Kualitas Air

Selasa 10-04-2018,10:06 WIB

CILACAP - Masyarakat Dusun Winong Desa Karangkandri Kecamatan Kesugihan, mengeluhkan perubahan kualitas air di tempat tinggalnya. KMPA Ighopala Cilacap bersama Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Jateng dan perwakilan masyarakat, melakukan pengecekan dilapangan menggunakan alat PH meter, Minggu (8/4). CEK AIR : Walhi Jateng bersama Ighopala, Minggu (8/4) mengecek kualitas air yang dikeluhkan warga.Yudha Iman Primadi/Radarmas Salah satu aktivis, Dwi Yuni Endah Lestari mengataka,n saat pengecekan dilakukan ditemui beberapa keganjalan dari 5 sampel air sumur normal yang diambil. Salah satu kejanggalan bisa dilihat dari tingkatan PH yang menunjukan air sumur tersebut mengandung kadar garam di atas normal pada standar air tawar. Tim menduga air sumur di lokasi dekat proyek ekspansi PLTU Karangkandri telah menjadi payau. "Saya coba minum rasanya asin," ujarnya. Ketua Rt 01 Rw 15 Dusun Winong, Warsiman mengungkapkan, perubahan kualitas air yang dulunya tawar, sekarang menjadi payau berasa asin dan baunya cenderung tidak normal seperti air pada biasanya. Menurutnya hal tersebut dimungkinkan merupakan salah satu dampak pengeboran pembangunan untuk tiang pancang kepentingan ekspansi 1 x 1000 MW yang dilakukan PLTU Karangkandri dengan jarak rumahnya yang sangat dekat dengan industri kurang lebih hanya 15 meter. "Kami ingin pihak PLTU memberikan solusi dan bertanggungjawab atas kondisi ini," ujar dia. Ketua Umum KMPA Ighopala Cilacap, Bagus Ginanjar menegaskan, dampak perubahan kualitas air yang dirasakan masyarakat menunjukan kesalahan yang disebabkan kelalaian pihak industri saat melakukan pembangunan kepentingan ekspansi 1 x 1000 MW PLTU Karangkandri. Fahmi Bastian dari pihak WALHI Jateng menambahkan, hasil uji tingkat keasaman yang dilakukan menunjukkan PH 6,4 . Sedangkan yang menjadi standar baku air minum antara 6,5 PH - 8,5 PH. Air yang menjadi sampel tersebut tidak layak untuk di konsumsi masyarakat. Meskipun PHnya masih tergolong normal tetapi air tersebut tidak bisa dikonsumsi untuk kebutuhan minum dan masak. "Ada perubahan rasa asin. Warna pun menjadi keruh serta bau," ungkapnya. (yda)

Tags :
Kategori :

Terkait