CILACAP-Sedikitnya uang baru tahun emisi 2016 senilai Rp 200 juta beredar di wilayah Kampung Laut yang merupakan Pulau Terluar dari Kabupaten Cilacap, sejak Sabtu (18/3). Hal ini setelah Kantor Perwakilan (Kpw) BI Purwokerto melayani penukaran uang lusuh bagi warga di Desa Ujungalang, Kecamatan Kampung Laut tersebut.
TUKAR : Petugas Kpw BI Purwokerto melayani penukaran uang lusuh dengan uang baru tahun emisi 2016 di Desa Ujungalang, Kecamatan Kampung Laut, kemarin (18/3). Pelayanan penukaran dijaga ketat petugas bersenjata Kepolisian. (AHMAS FAIZ SALIM/RADAR BANYUMAS)
"Bank Indonesia (BI) terus menjamin kebersihan uang yang beredar di masyarakat," kata Asisten Direktur BI Kantor Perwakilan Purwokerto, Fadhil Nugroho kepada Radar Banyumas.
Dengan uang yang bersih, masyarakat pun jauh lebih aman. Apalagi, dia yakin jika di Kampung Laut banyak uang yang lesu dan kotor yang disebabkan sirkulasi.
"Maka dari itu kami targetkan uang yang beredar di daerah paling ujung atau di daerah terpencil sekali pun, seperti di Kampung Laut yang akses menuju ke kota sulit juga bersih," ujar Fadhil dalam kemasan acara sosialisasi kemarin.
Pihaknya BI sendiri membawa uang rupiah tahun emisi 2016 sejumlah 200 juta Rupiah. Tak disangka, kata Fadhil, jumlah tersebut habis untuk melayani penukaran dari masyarakat.
Kehadiran tim dari KPw BI Purwokerto disambut antusias warga yang ingin menukarkan uang. Salah seorang warga, Sumar Diarjo (54) mengatakan, pihaknya belum memiliki dan belum pernah mengetahui uang Rupiah tahun emisi 2016. Meskipun, sebut dia, sudah sering mendengar kabar mengenai uang tersebut.
Agar tidak ketinggalan dengan masyarakat yang lain, dia menyempatkan untuk menukar uang Rupiahnya sejumlah 100 ribu.
"Ini, ditukar dengan pecahan yang banyak," katanya.
Menurutnya, gambar di dalam uang banyak yang belum tahu. Hanya saja dia menilai dirasa sangat mudah untuk membedakan keasliannya.
Selain kegiatan di Ujungalang tersebut, BI juga memperkenalkan ciri-ciri uang terbarunya ke sekolah.
Kepala Desa Ujungalang Jarwo mengatakan, dengan kedatangan BI ke Desa Ujungalang dirasa sangat tepat. Dia yakin warga Desa Ujung Alang belum mengetahui secara langsung uang Rupiah tahun emisi 2016.
"Saya saja sebagai kepala Desa belum pernah tahu, apalagi memegang," kata Jarwo.
Dikatakan dia, desanya sangat memiliki keterbatasan akses menuju kota. Parahnya, akses di desanya pun masih sangat sulit. Sebab, desanya terpisah beberapa pulau.
"Karena ada empat wilayah daratan (semacam pulau, red) di satu desa. Yaitu dusun Lempong Pucung, Motean, Paniten dan Bondan. Dengan kedatangan BI di sini saya harap lebih cepat tersebar uang Rupiah baru," katanya. (fiz/ttg)