Awas Rusuh, 260 Personil Jaga Debat Umum Pilkada Cilacap

Kamis 02-02-2017,09:00 WIB

Jamin Keamanan Logistik Pilkada CILACAP-Pilkada Cilacap yang tinggal 13 hari lagi membuat pengamanan makin ketat. Bahkan, logistik Pilkada dijaga 1x24 jam dari petugas Polres Cilacap. Pun demikian dengan debat umum yang akan digelar lusa, Sabtu (4/2). Kasubbag Humas POlres Cilacap AKP Bintoro menegaskan, pengamanan sudah dilakukan sejak 19 Januari 2017. "Polres mengirimkan 6 personil setiap harinya untuk menjaga keamanan, bentuk keamanannya adalah pengamanan secara fisik, seperti mengamankan jumlah kotak suara beserta isinya," kata Bintoro kepada Radar Banyumas. Artinya, kata Bintoro, pengamanan dilakukan untuk mengantisipasi adanya tindakan yang tidak di inginkan. Seperti hilangnya atau kurangnya kotak suara, atau persitiwa darurat lainnya. Pantauan Radar Banyumas, kehati-hatian juga terlihat dari cara penjagaan di lokasi gedung penyimpanan logistik yang super ketat. Petugas melarang siapapun saja masuk ke dalam gudang penyimpanan termasuk awak media yang akan mengambil gambar. "Ini bentuk mengantisipasi adanya kehilangan atau kerusakan yang tidak diinginikan," ujar salah satu petugas penjaga di Gedung Dwijaloka. Selain penjagaan logistik di gedung Dwijaloka, Bintoro kembali menambahkan, bahwa Polres Cilacap akan mengamankan seluruh rangkaian jalannya Pilkada tahun 2017 ini. Mulai dari pengawalan pendistribusian ke daerah-daerah, jalanya kampanye, dan yang terdekat adalah kesiapan mengamankan jalannya debat umum, yang akan dilaksanakan 4 Februari 2017, di gedung Graha Pemuda Bercahaya mendatang. Dalam penjagaan jalannya debat, Polres Cilacap menerjunkan kurang lebih 260 personil. Hal ini untuk meminimalisir adanya kerusuhan antar simpatisan. "Saya pribadi berharap pelaksanaan debat berjalan aman, tertib, dan tidak terjadi peristiwa di daerah lain. Untuk pengamanan lebih di perkekat, Polres tidak ingin kecolongan," ujarnya. Bentuk pengamanan di lokasi debat mulai dari pengamanan di dalam gedung, pengamanan di luar gedung, dan pengamanan di jalan raya. Pengamanan di dalam gedung, dalam bentuk membuat sekat antar simpatisan atau pendukung, pengamanan di luar gedung dengan menurunkan petugas berseragam maupun petugas yang tidak berseragam, dan di jalan raya pengamanan lalu lintas. Sementara itu, dari Majenang dilaporkan seluruh kebutuhan peralatan logistik untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) mulai dikirim ke Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) pada esok hari, 3 Februari. Pengiriman dilakukan secara bergiliran. Untuk wilayah distrik Majenang, pengiriman akan dilakukan pada fase pertama. "Pengiriman logistik mulai tanggal tiga besok," ujar Ketua PPK Majenang, Banu Tholib, disela-sela bimbingan tekhnis bagi Panitia Pemungutan Suara (PPS), Selasa (1/2) kemarin. Dia mengatakan, logistik untuk pilkada berupa surat dan bilik suara, alat tulis, blangko penghitungan dan rekapitulasi dan beragam formulir. Demikian juga dengan tanda pengenal bagi petugas di tiap Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS) dan juga saksi. "Semuanya. Termasuk tanda pengenal," kata Banu. Setelah diterima, seluruh logistik diperiksa bersama oleh seluruh unsur pelaksana pilkada. Mulai dari PPK dan PPS dibantu Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) bersama Panitia Pengawas Lapangan (PPL). Pemeriksaan ini dilakukan sehari jelang pengiriman ke PPS yang akan dilakukan mulai 10 Februari. "Akan diperiksa bersama PPK, PPS, Panwas dan PPL. Mulai tanggal sepuluh akan didistribusikan ke PPS," katanya lagi. Seluruh logistik itu, katanya, akan disimpan di komplek kantor Camat Majenang dengan memanfaatkan salah satu ruang yang ada. Langkah ini diambil karena aula kecamatan dianggap kurang aman karena berbagai alasan. "Aula kurang aman hingga kita putuskan pakai ruangan di komplek kecamatan. Biar disana nanti mudah dijaga bersama karena ada Satpol PP dan lainnya," ujarnya. Untuk Kecamatan Majenang ada 214 Tempat Pemungutan Suara (TPS) dan tersebar di 17 desa. Jumlah TPS terbanyak berada di Desa Pahonjean dengan 24 tempat. Berikutnya ada Desa Jenang (24 TPS), Salebu (19 TPS). Sementara TPS paling sedikit berada di Desa Sadahayu. PPK Kecamatan Majenang hanya membentuk 5 TPS karena jumlah pemilih paling sedikit. (har/ttg)

Tags :
Kategori :

Terkait