MAJENANG-Libur panjang bertepatan dengan Hari Raya Natal dan menjelang tahun baru terasa di jalan selatan nasional. Kendaraan beragam jenis dengan plat nomor didominasi A, B, D dan Z, terus mengular dan memasuki Jawa Tengah melalui Majenang. Seperti yang terpantau Radarmas sejak Sabtu (24/12) hingga Minggu (25/12) kemarin, kendaraan dari Jawa Barat dan Jakarta tak pernah putus melintas di sana. Kendaraan itu kerap membentuk konvoi kecil. "Jalan sejak Sabtu sudah terasa padat. Kebanyakan dari arah barat," ujar Hidayat, warga Desa Pahonjean, Minggu kemarin. Hal serupa diungkapkan oleh Hasan. Pedagang Kaki Lima (PKL) di komplek alun-alun ini memastikan kendaraan selalu ramai tiap musim libur panjang. Mereka banyak berhenti dan beristirahat di komplek alun-alun. Mereka yang berhenti disana tidak hanya siang atau malam. "Kalau liburan, pagi pun tetap ramai. Kebanyakan istirahat dan sholat," ujarnya. Sementara itu, penumpang yang turun di terminal Karangpucung juga dilaporkan terus meningkat. Kondisi ini sudah terjadi sejak Selasa (20/12) kemarin. Dan pada Jumat (23/12) lalu, jumlah penumpang terus mengalami peningkatan. Dalam sehari, penumpang bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) melonjak hampir 3 kali lipat dibandingkan biasanya. "Selasa sudah mulai padat," ujar Kepala Terminal Karangpucung, Zainal Arifin. Dia mengatakan, kepadatan di jalur nasional membuat sejumlah bus mengalami keterlambatan hingga 2 jam. Pasalnya, banyak bus jurusan Jakarta-Karangpucung yang dihadang macet di Nagreg atau beberapa saat setelah keluar dari Bandung. "Informasi dari sopir, bus terlambat karena macet di Nagreg," katanya. Dari data yang ada, penumpang bus pada hari biasa rata-rata mencapai 100 orang. Mereka mayoritas merupakan warga Kecamatan Karangpucung dan sekitarnya yang merantau ke kota besar di Jawa Barat dan Jakarta. Dan bertepatan dengan libur panjang ini, perantau itu memanfaatkannya untuk pulang kampun dan bertemu dengan keluarga mereka. Sementara itu, jalur nasional mendesak segera diperbaiki. Pasalnya, jalur nasional di bagian selatan khususnya yang masuk perbatasan Kabupaten Cilacap dan Kabupaten Banyumas kondisinya memprihatinkan. Selain sudah banyak lubang jalur tersebut juga sangat mudah rusak. Pasalnya jalan yang setiap hari dilintasi kendaraan bertonase berat sudah seharusnya dirubah konstruksinya. Setidaknya seperti jalur lainnya yang sudah ditingkatkan menjadi jalan rigid beton. “Apalagi kondisi musim penghujan, jalan menjadi lembek. Dimana-mana sudah tumbuh kembali lubang,”kata Sudarso (55) salah seorag sopir truk. Menurut dia sebagai seorang sopir memang masuk ke Wilayah Jawa Tengah baik dari jalur utara di Brebes maupun di jalaur selatan Cilacap berbeda jauh dengan kondisi jalan yang masuk provinsi Jawa Barat. “Padahal kan sama-sama jala nasional. Kenapa bisa berbeda seperti itu. sangat terasa bedanya,”terang dia. Hal senada diungkapkan sopir travel Narto (44) yang mengaku selain jalur utara atau Pantura yang diperhatikan pemerintah juga harus memperhatikan jalur selatan. Sebab jalur selatan juga banyak dilalui kendaraan dengan tonase besar. (har/yan/ttg)
Perbaikan Jalur Nasional Mendesak Dilakukan
Senin 26-12-2016,15:46 WIB
Kategori :