Pokdarwis Jetis Nusawungu Tuntut Transparansi Kesepakatan

Sabtu 19-11-2016,13:02 WIB

Buntut Jalan Ke TPI Jetis Rusak NUSAWUNGU-Keluhan warga terkait dengan jalan masuk ke TPI Jetis dan obyek wisata Pantai Jetis ternyata sudah lama. Bahkan, warga pernah melakukan penolakan pengembangan tambak udang yang dinilai akan merampas kesejahteraan warga Desa Jetis. Pasalnya, lahan yang digunakan merupakan lahan produktif yang dimanfaatan warga dari lahan milik TNI AD di pesisir selatan. Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Karangbanar membenarkan jika dulu pernah ada rencana pengembangan. Namun, warga menolaknya dengan alasan itu akan mematikan mata pencaharian sebagian warga Jetis yang berprofesi sebagai petani dan nelayan. Penolakan warga ini hanya didasari keinginan agar wisata, pertanian dan nelayan di Jetis tidak terganggu. Karena itu, munculnya keluhan soal jalan yang rusak menuju ke TPI dan Pasar Ikan serta obyek wisata Pantai Jetis membuat Pokdarwis Karangbanar, Desa Jetis, pun sudah melakukan upaya, yakni mendorong Desa Jetis untuk mencari solusi. “Kami juga sudah upaya untuk mencari bantuan ke pemerintah kabupaten. Dan sebagian sudah di kabulkan,” kata Ketua Pokdarwis Karangbanar H Muharno SE. Karena itu, saat dia mencari tahu soal kesepakatan yang katanya pernah di buat bersama para pengusaha, dia belum tahu apa kesepakatan antara desa dengan CV CSR. Sebab, hingga sekarang belum diketahui bukti kesepakatan itu seperti apa. “Untuk itu kami pun mencari cara sendiri bagaimana agar jalan tersebut bisa diperbaiki termasuk menyampaikan aspirasi ke teman-teman anggota dewan,” terangnya. Selain itu, dia mengaku pernah menemui pimpinan CV CSR untuk menanyakan soal kompensasi kepada masyarakat terkait dengan keberadaan tambak udang. Dan dari jawaban pimpinan CV CSR hanya mengatakan jika saat ini belum mampu. “Ibaratnya sekarang masih bayi, sehingga belum bisa berbuat apa-apa,” kata dia menirukan jawaban dari pimpinan CV CSR. Muharno hanya berujar sebenarnya jika CV CSR dan Desa Jetis melakukan kerjasama dalam perbaikan infrastruktur maka masyarakat akan merasa diperhatikan. Apalagi masyarakat melihatnya ada kepentingan usaha yang menguntungkan. “Meski tida ada kesepakatan sebelumnya sekalipun namun kalau ada manfaat yang ditunjukan salah satunya dengan memperbaiki infrastruktur yang rusak akan lebih baik,”katanya. Sementara itu, saat Radarmas melakukan konfirmasi ke kantor CV CSR di lokasi tambak udang Jetis, belum ada yang berani memberikan konformasi. Sebab, Dirut CV CSR baru akan datang pada akhir bulan. “Di sini cuma ada pegawainya sehingga tidak ada yang berani. Nanti kami sampaikan, sebab Pak Dirut juga baru akan datang akhir bulan biasanya,” kata salah seorang pegawai kepada Radarmas.(yan/ttg)

Tags :
Kategori :

Terkait