Petani Kroya Desak Penanganan Limbah Pengerjaan Jalur Ganda yang Masuk Ke Area Pertanian

Senin 31-10-2016,09:34 WIB

KROYA-Banyaknya limbah tanah yang mengalir ke area persawahan membuat petani merasa dirugikan. Karena itu, limbah tanah pengerjaan jalur ganda dituntut warga untuk diminimalisir. Sebab, musim penghujan membuat limbah tanah mudah masuk ke area persawahan karena terbawa air. Tuntutannya, agar pembuatan drainase dipercepat. “Kami tidak keberatan ada proyek jalur ganda. Namun kami juga ingin agar limbah dikelola dengan baik, sehingga tidak merugikan yang lain,” kata Mad Marto (60) salah seorang petani dari Kroya. Menurut dia, pengerjaan rel ganda yang ada di area persawahan kerap membuat limbah tanah masuk ke sawah. Hal itu menganggu pertumbuhan. “Ya, jangan sampailah hanya PT KAI saja yang untung. Kami juga jangan sampai dirugikan. Karena itu, harus saling menjaga supaya tidak ada masyarakat yang merasa di rugikan,” terangnya. Dikatakannya, kalau sampai mata pencaharian terganggu kasihan keseluruhan petani. Dia meminta agar penanganan limbah yang masuk ke sawah atau di jalan-jalan bisa diminimalisir. “Semua pasti punya kepentingan. Sehingga kepentingan masyarakat juga harus diperhatikan. Apalagi kerata api merupakan perusahan pemerintah yang mencari untung, sehingga jangan merugikan masyarakat,” kata Muhari (51) warga lainnya. Kepala Desa Gentasari Budiarto mengaku masih menunggu janji perbaikan jalan yang dilintasi proyek kerata api. “Kami menunggu hingga proyek selesai. Kalau diperbaiki sekarang, tidak akan bertahan lama. Karena itu kami akan memprioritaskan lainnya dulu,”kata dia. Budiarto berharap, setelah selasai proyek jalur ganda, ada kompensasi bagi masyarakat sekitar. Setidaknya ada bantuan untuk perbaikan infrastruktur yang rusak akibat pelaksanaan proyek. “Ya tentu itu menjadi harapan masyarakat. Sebab masyarakat juga mengalami kesulitan sejak proyek dimulai, namun karena itu untuk kepentingan umum sehingga masyarakat memahami,”ujar dia.(yan/ttg)

Tags :
Kategori :

Terkait