Ini Kronologi Pesawat Latih yang Jatuh di Cilacap

Kamis 20-10-2016,09:37 WIB

CILACAP- Pesawat latih milik Perkasa Flying School Cilacap jatuh di area persawahan Desa Tritih Lor, Kecamatan Jeruk Legi Cilacap, Rabu (19/10) pagi, sekira pukul 08.34 WIB. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Dua penumpang hanya mengalami shok dan luka ringan. Pesawat latih jenis Viper Warior Nomor PK-PBH itu jatuh beberapa saat setelah tinggal landas dari Bandara Tunggul Wulung Cilacap. Pesawat dipiloti siswa penerbang Rahin Candra Sura dan Instruktur pilot Captain Victor Chachon warga negara Spayol. Pesawat diduga jatuh setelah pesawat mengalami mati mesin. Menurut informasi yang dihimpun Radarmas, saat jatuh pesawat latih menghunjam ke sawan dan jatuh dalam posisi terbalik. Kedua penumpang yang masih sadar, kemudian memecah kaca bagian depan pesawat. Tak lama kemudian dua korban mendapat pertolongan dari petani yang kebetulan bekerja tidak jauh dari lokasi jatuhnya pesawat. Keduanya dilarikan ke RSU Fatimah Cilacap untuk mendapatkan perawatan. Sementara itu menurut sejumlah saksi pesawat datang dari arah Bandara Tunggul Wulung cukup rendah bahkan sempat mau menabrak pohon kelapa sebelum pesawat berbelok dan kemudian menghujam ke sawah milik Martono, tersebut. “Saya melihat pesawat terbang rendah sekali sampai kami takut. Tapi tidak bersuara dan tiba-tiba pesawat seperti layangan jatuh ke sawah,” kata Sarjono (60) petani Desa Trtih Lor RT 1 RW 2 yang melihat pesawat terbang rendah di atas kepalanya. Dia bersama Siswanto, Sujud dan sejumlah petani lainnya langsung berlari ke arah pesawat. Lantas mereka membantu dua korban yang ada di dalamnya. Tak lama kemudian petugas dari Bandara Tunggul Wulung dan sekolah Penerbang Perkasa datang ke lokasi kejadian setelah melihat pesawat latih tersebut menukik. Tidak lama berselang, tim Basarnas Cilacap juga datang ke lokasi kejadian dan memerintahkan semua untuk menjauh dari pesawat setelah berhasil mengevakuasi dua korban luka. Hal itu dimaksukan untuk menghindari ledakan karena ceceran bahan bakar. Kepada Radarmas Ketua Basarnas Kabupaten Cilacap Moelwahyono menjelaskan, pesawat yang jatuh milik sekolah Penerbang Perkasa yang berhome base di Bandara Tunggul Wulung Cilacap. “Tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu. siswa penerbang dan instrukturnya mengalami luka ringan akibat benturan. Dan sudah di rawat di rumah sakit,”kata dia. Untuk sementara pesawat hanya diberi garis polisi sambil menunggu tim dari Komite Nasional Keselamatan Terbang (KNKT) dari Jakarta. Petugas dari kepolisian dan TNI masih berada di lokasi untuk menunggu tim KNKT, dan untuk sementara bangkai pesawat ditutup dengan terpal. Manager Direktore Perasa Flying School Cilacap Muhamad Randy mengakui jika pesawat yang jatu di sawah adalah milik Perkasa Flying School. Saat itu pesawat sedang dalam latihan terbang yang dipiloti salah satu siswanya, Rahin Candra Sura dan instruktur pelatih Victor Chochan. “Pesawat yang jatuh sedang menunggu petugas dari KNKT untuk menyelidiki penyebabnya. Sedangkan korban sudah kami tangani,” kata dia. Menurut Muhamad Randy, Rahin sendiri baru mempunyai pengalaman 10 jam terbang. Sehingga masih kategori pemula. Sedangkan Victor merupakan seorang instruktur yang punya banyak pengalaman dan banyak jam terbangnya. “Soal penyebabnya nanti menunggu investigasi dari KNKT. Itu bukan wilayah kami. Namun kami pastikan jatuhnya pesawat Viper Warior tidak menggangu jadwal latihan terbang di sekolahnya,” tandasnya. Sementara itu tim dari KNKT dari Jakarta hingga pukul 15.30 belum juga datang. Padahal sesuai dengan informasi yang diperoleh Radarmas tim KNKT akan terbang dari Jakarta sekira pukul 14.00. (yan/acd)

Tags :
Kategori :

Terkait