KROYA-Pelabaran Jalan Bhayangkara menyebabkan arus lalu lintas tersendat. Pasalnya, belasan dump truck yang hilir mudik dan alat berat yang harus bekerja secara marathon membuat jalan hanya bisa digunaan satu ruas saja. Itu pun, ruas jalan hanya sekira 2 meter. Sehingga untuk kendaraan roda empat harus hati-hati saat berpapasan dengan truk maupun melintas di sisi alat berat. Karena itu untuk truk besar disarankan melintas ke jalur lain.
“Ini memang sedang ada penggalian. Sehingga, alat berat dan truk saling bergantian hilir mudik di jalan ini. Sudah hampir seminggu,”kata Kadus Dusun Tegal Desa Karangmangu Kecamatan Kroya Markum.
Dia memastikan jika hal itu tidak sampai mengganggu aktivitas warga. Karena itu, wargapun diminta untuk melalui jalan lain, hingga penggalian selasai di wilayah dusun ini.
“Sebab kalau melintas di jalan yang sedang digali, selain menggangu aktivitas penggalian juga akan menambah beban kendaraan yang harus bergantian lewat,”bebernya.
Kepala UPT Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (DCKTR) Wilayah Kroya Saiman S.Sos MSi kepada Radarmas menyatakan sudah meminta kepada pelaksana proyek untuk memperhatikan pohon pelindung jalan.
“Yang memang tidak sampai terkena untuk tidak terkena penggalian. Sedangkan untuk pohon yang kena diberikan akses lubang untuk menanam kembali,”kata dia.
Selain itu dia juga berharap agar penggalain tidak sampi membuat jalanan menjadi kotor. Apalagi sekarang ini sedang musim hujan. Sebab kondisi jalan yang kotor menjadi tanggungjawabnya.
Sehingga kalau sampai jalan kotor akan membuat banyak komplain masyarakat kepada kantornya. Karena itu jalan harus dipastikan tidak menjadi kotor oleh sisa-sisa tanah galian. Apalagi kalau sampai terbawa air hujann pasti jalan akan menjadi licin.
“Paling tidak meski tercecer bisa diminimalisir. Sehingga jika tersapu hujan sisa akan lebih cepat hilang,”ujarnya.(yan/ttg)